zondag 19 februari 2012

Aa Gym di Belanda

Hari ini,  Ahad, 19 Feb 2012, Aa Gym menyampaikan tausyiah di Masjid Al Hikmah-Den Haag di Belanda, di sela-sela kunjungannya menjenguk salah seorang putranya yang sedang sekolah di hamburg, Jerman.
Alhamdulillah, meski kami berhalangan hadir, ada teman yang merekam kemudian meng-share-nya.

Rekaman Belajar Islam bersama KH. Abdullah Gymnastiar di Belanda, February 2012
- Lima Kiat: http://www.box.com/s/67isxsq9z4qaicy2s045
- Empat Amalan: http://www.box.com/s/9cm8tppnkhziybghz8js
- Doa: http://www.box.com/s/db69q48pn07pfm3pr0fo
Silakan didengarkan langsung atau di-download ya...Semoga bermanfaat...

Islam hadir sebagai solusi.
Ujian/Masalah itu tidaklah bahaya. Yang bahaya adalah  salah menghadapi ujian/masalah
Hidup adalah perpindahan dari satu masalah ke masalah yg lain.

5 Kiat Menghadapi Permasalahan Hidup:

1. Hati harus SIAP menghadapi yg cocok dan yg tidak cocok.
Mustahil semua keinginan kita akan terjadi.
QS Al Baqarah 216
"Jangan terjebak dengan keinginan"
2. Kalau sudah terjadi, kuncinya RIDLO/menerima
"Orang yang depresi itu adalah yg tidak menerma kenyataan, bukan karena kenyataannya"
"Kita terima takdir yg ada, sambil bergerak ke takdir yang lebih baik"
3. Jangan mempersulit diri
"Yassiru walaa tu assiru : mudahkan jangan dipersulit"
3 rahasia kematian ; kapan, dimana dan bagaimana cara kita mati
QS Hud 6
Hadapi Hayati Nikmati
4. Evaluasi diri
An Nisa 79 : tidak ada karunia selain dari Allah, dan tidak ada keburukan selain karena kesalahan diri.
Tidak ada yg diciptakan Allah itu sia-sia.
Orang yang taubat itu tidak melihat orang yang salah selain dirinya. --> hikmah kisah para nabi :
- Nabi Adam (saat sadar akan kesalahan, beliau bertaubat: Robbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khoosirin)
- Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu mina dzolimin : taubat nabi Yunus
5. Cukuplah Allah sebagai penolong kita
Ath Tholaq 2-3 : Barang siapa yang bertaqwa pada Allah, maka Ia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberikan rizki. Barang siapa yang bertawakkal pada Allah, maka Ia akan mencukupkan kebutuhannya.

zaterdag 18 februari 2012

Setahun sudah aku yatim...

Tak terasa setahun sudah aku menjadi yatim
Abah, hari ini kami yang mencintaimu duduk bersama
duduk bersama untuk mendo'akanmu
kembali...suasana kembali haru seperti baru dirundung duka

Meskpun saat ini aku jauh dari tempat kau dikebumikan
aku juga mendo'akanmu Abah...
Semoga sampai do'aku, do'a kami
Semoga Allah melapangkan kuburmu
Semoga Allah memberi kesempatan pada kami untuk berbekal...menyiapkan bekal kematian

----
berikut saya share kembali Note-ku di saat Abah tiada...
Semoga qt semua bisa mengambil hikmahnya...

Nasehat kematian

by Elly Romdliyana on Tuesday, March 1, 2011 at 11:18am ·
Rasululloh saw bersabda :”Cukuplah kematian itu sebagai nasehat”. (HR. Thabrani dan Baihaqi).

28 Februari 2011.
"innalillahi wa inna ilaihi roji'un... Smuga amal ibadah abah diterima ALLAH..." begitu kabar pertama yang kuterima dari kakak iparku. Serasa mimpi...
Langsung saja kutelpon ummi, dan...begitu tahu aku yang menelpon, ummi dengan lembut  berkata, "maafin Abah ya, Nduk..". Ya Allah...ummi tegar sekali....
baru 3 hari yang lalu, Abah genap berusia 62 tahun...
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un...
ternyata aku tidak sedang bermimpi. Abah telah pergi untuk selama-lamanya...

Masih lekat dalam ingatanku,
Abah yang harus begadang untuk membuatkanku pakaian "ayam-ayaman" dari kemucing...padahal aku hanya memakainya beberapa menit saja dalam sebuah peragaan busana TK...
Abah yang membelikanku bubur ayam atau roti goreng...sebagai teman belajar di pagi buta...dulu saat aku duduk di bangku SD...
Abah yang mengajariku ceramah untuk suatu perlombaan di SMP...sampai akhirnya aku juara I dan sejak saat itu, aku pun mulai berani tampil berbicara di depan umum...
Abah yang mengajariku untuk menjadi wanita yang kreatif dan memiliki ketrampilan...seperti menghias seserahan, hingga kemudian aku mendapatkan  beberapa pesanan...
Abah yang mengajariku untuk menjadi wanita yang bisa masak, yang men-trainingku dengan mengajak membuat nasi goreng atau mie sayur andalannya...
Abah yang mengajariku untuk menjaga diri dengan memperhatikan apa yang aku pakai. Beliau tak pernah rela aku memakai pakaian pendek (baca: pakaian dengan aurat terbuka), bahkan sejak aku belum baligh...
Abah yang selalu setia untuk menjadi teman diskusi, meski sampai larut malam...
Abah yang mendukung untuk melakukan berbagai aktivitas, organisasi, kegiatan sosial-keagamaan, yang ini...sepertinya aku mewarisi dari beliau...
hingga...Abah yang telah menikahkanku dengan seorang lelaki sholeh...seperti harapannya....
dan...aku juga masih ingat akan pesan beliau sebelum aku berangkat ke Belgia untuk menyusul suamiku dan setiap kali aku telpon...."jaga diri baik-baik ya Nduk, jangan lupa ibadahnya..."

Ya, begitu banyak kenangan indah-ku bersama Abah...

Sedih! tidak bisa dipungkiri ada perasaan sedih yang menggelayut di hatiku...tetapi, dengan kebesaran hati dan do'a serta dukungan semuanya, Alhamdulillah...kami bisa menerima takdir ini... Apalagi, bukankah bagi orang beriman, kematian adalah sesuatu yang dinanti? karena berarti ia segera akan menikmati "jamuan" dari Allah dan bisa juga berarti di"selamatkan"nya dari keburukan/kemudharat-an...

Hal yang membuat dada ini terasa sesak adalah penyesalan...Penyesalan karena belum bisa menunaikan baktiku pada beliau. memang, tak kan pernah kita mampu membalas kebaikan kedua orang tua kita...tapi, ya...Aku pun berserah diri dan (kembali) menguatkan azzam untuk menyempurnakan baktiku pada orang tua...yang kini telah tiada, dan juga kepada beliau-beliau yang masih hidup. Masih ada ummi, bapak (mertua) dan ibu (mertua)...
semoga Allah masih memberi kesempatan dan membimbingku untuk menjadi anak yang sholehah...

Saudara, sahabat, teman dan handai taulanku, semoga ini juga bisa menjadi pengingat bagi kita agar kita terus menyiapkan "bekal" dengan memperbanyak amal kebajikan. Kita semua milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Mungkin, inilah maksud ungkapan Imam Ghazali ketika menafsirkan surah Al-Qashash ayat 77, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia…” dengan menyebut, “Ad-Dun-ya mazra’atul akhirah.” (Dunia adalah ladang buat akhirat)

Dan juga, semoga ini menjadi pengingat kita agar terus berusaha bersyukur dan berbuat baik pada kedua orang tua kita sebagaimana yang telah Allah perintahkan.

"Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak". (An Nisa’ : 36).

Teriring do'a
Allohummagh firlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu, Allohumma laa takhrimna ajrohu wa laa taftinna ba'dahu waghfirlana walahu...
Semoga Allah melapangkan kuburnya, mengampuni segala khilafnya dan menerima amal ibadahnya...
Semoga Allah memberi kekuatan dan kesabaran kepada kami yang ditinggalkan...

Saudara, sahabat, teman dan handai taulanku... Mohon dimaafkan pula jika Abah pernah berbuat khilaf, baik yang disengaja maupun tidak, mohon diikhlaskan semuanya...insya Allah, yang demikian itu akan melapangkan jalan kuburnya...

kami mengucapkan jazakumullohu khoiron katsir atas do'a, perhatian, dan dukungannya. Semoga Allah mencatatnya sebagai amal kebajikan. Amin ya robbal 'alamiin...

-----

Alhamdulillah, bersyukur pada-Nya...kemarin (18022012) diberikan kesempatan untuk bisa mengikuti acara haul I Abah tercinta. Serasa ikut hadir di sana, bersama ratusan orang yang duduk bersama mengingat-Nya.
Alhamdulillah, berkesempatan juga bersilaturrahmi, berbincang dengan saudara yang telah lama tak jumpa. Serasa menjadi obat rindu...rindu pada orang-orang tercinta.
Meski semua itu hanya melalui sambungan internet...semoga tidak berkurang keberkahannya...
Amien

Leuven, 19022012

woensdag 15 februari 2012

Do'a untuk orang sakit




Beberapa hari yang lalu aku mendengar kabar bahwa salah satu Budheku dirawat di Rumah Sakit, sehari kemudian Tanteku juga harus dirawat. 
Ya Allah...berilah kesembuhan pada mereka. 
Sedih rasanya saat orang tercinta sedang sakit, kita tidak bisa ikut merawat atau menjenguknya 
*tiba-tiba teringat kejadian setahun yg lalu...
28 Feb 2011, Abahku meninggal dunia setelah sehari menjalani perawatan di Rumah Sakit sedang
aku tidak ada di sisinya...:((
Hanya sebait do'a...ya sebait do'a yang tercurah...



Aku termasuk orang yang percaya akan kekuatan do'a. Do'a tidak mengenal dimensi ruang dan waktu. Di manapun dan kapan pun ada Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan pinta kita.

Rasulullah SAW memberikan beberapa contoh, bagaimana beliau SAW mendo'akan orangg yang sedang sakit. Di antaranya adalah :

:::. 1. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa beliau berkata kepada Tsabit Al-Bunani: “Maukah engkau aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Tsabit menjawab: “Ya”. Maka Anas membaca:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبِأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَافِي لاَ شَافِيَ إِلاَّ أَنْتَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَفَمًا

“Ya Allah, Rabb sekalian manusia, yang menghilangkan segala petaka, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, sebuah kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Al-Bukhari)

Dalam riwayat lain dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau berkata: “Dahulu bila salah seorang dari kami mengeluhkan rasa sakit maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusapnya dengan tangan kanan beliau dan membaca:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبِأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَفَمًا

“Ya Allah, Rabb sekalian manusia, hilangkanlah petakanya dan sembuhkanlah dia, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada penyembuh kecuali penyembuhan-Mu, sebuah penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


:::. 2. Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa beliau berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meruqyah dengan membaca:

امْسِحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِكَ الشِّفَاءِ لاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ أَنْتَ

“Hapuslah petakanya, wahai Rabb sekalian manusia. Di tangan-Mu seluruh penyembuhan, tak ada yang menyingkap untuknya kecuali Engkau.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


:::. 3. Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa beliau berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila meruqyah beliau membaca:

بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيْقَةِ بَعْضِنَا لِيُشْفَى بِهِ سَقِيْمُنَا، بِإِذْنِ رَبِّنَا

“Dengan nama Allah. Tanah bumi kami dan air ludah sebagian kami, semoga disembuhkan dengannya orang yang sakit di antara kami, dengan seizin Rabb kami.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


:::. 4. Dari Abu Al-‘Ash Ats-Tsaqafi radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau mengeluhkan sakit yang dirasakannya di tubuhnya semenjak masuk Islam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:

ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ فِيْ جَسَدِكَ وَقُلْ: بِسْمِ اللهِ ثَلاَثًا، وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

“Letakkanlah tanganmu pada tempat yang sakit dari tubuhmu dan ucapkanlah, ‘Bismillah (Dengan nama Allah)’ sebanyak tiga kali. Lalu ucapkanlah:

أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

‘Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan sesuatu yang kurasakan dan kuhindarkan,’ sebanyak tujuh kali.” (HR. Muslim)


:::. 5. Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda:

مَنْ عَادَ مَرِيْضًا لَمْ يَحْضُرْ أَجَلُهُ فَقَالَ عِنْدَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَسْأَلُكَ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيْكَ، إِلاَّ عَافَاهُ اللهُ فِيْ ذَلِكَ

“Barangsiapa mengunjungi orang sakit selama belum datang ajalnya, lalu dia bacakan di sisinya sebanyak tujuh kali:

أَسْأَلُكَ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيْكَ

‘Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Pemilik ‘Arsy yang besar, semoga menyembuhkanmu,’ niscaya Allah akan menyembuhkannya dari penyakit itu.” (HR. Abu Dawud, At-Turmudzi, dan dihasankan oleh Al-Hafizh dalam Takhrij Al-Adzkar)


:::. 6. Dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengunjungiku (ketika aku sakit) dan beliau membaca:

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

“Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d.” (HR. Muslim)

Teriring do'a...Semoga Allah memberikan kesehatan yang barokah pada kita semua dan memberikan kesembuhan pada yang sakit...Amien

Veel beterschap mijn lieve tantes...:((

Leuven, 15022012

maandag 13 februari 2012

Aku dan Delisa

Delisa, sebuah sosok yang baru saja kukenal.
Gadis kecil ini sudah "berani" menamparku. 
Tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali.
Bahkan, ia juga mampu memeras air mataku.
Astaghfirullohal adziim...

Ceritanya, beberapa pekan yg lalu saya sempat melihat wall FB teman yg meng-upload trailer film "Hafalan Sholat Delisa".


Subhanalloh "merinding" menontonnya. Masya Allah... Astaghfirullohal adzim... Laa haula walaaa quwwata illa billah... Kalimat-kalimat itulah yang sempat meluncur dari bibirku, sambil mengingat "kehebohan" berita di TV yang melaporkan kejadian Tsunami tanggal 26 Desember 2004 yang lalu.

Sepertinya film yg merupakan visualisasi dari sebuah novel dengan judul yang sama ini bagus, sarat akan hikmah. Hmm, tapi sayangnya...saya sedang tidak di Indo. Tipis harapan ini untuk bisa menonton...huhu. Sesaat kemudian, saya jadi penasaran dengan novelnya. Maklumlah karena jauh dari Indo, jadi kurang update info.. Bisa jadi, novelnya ini sudah "meledak" duluan... seperti film-film yang merupakan visualisasi novel, seperti Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan sebagainya. Ternyata benar, novel yang diterbitkan tahun 2007 ini telah dicetak selama belasan kali. Tumb up!

Saya langsung bertanya pada mbah Google tentang novel ini..setidaknya resensinya. Menemukan beberapa resensinya ternyata membuat saya semakin penasarannn... Semakin kuatlah keinginan saya untuk membaca novel aslinya. Yaah... sekali lagi, tidak mudah mendapatkannya di sini. Give up? No way...hehe.

Browsing lagii, siapa tahu ada ebook-nya... beberapa kali mencoba, ga ketemu. Akhirnya, alhamdulillah...beberapa hari yang lalu saya dapeeet...^_^. Terima kasih sekali bagi yg sudah meng-upload... Salah satu link download-nya ada di sini.  Untuk teman-teman yang di Indo, sepertinya lebih baik membeli novelnya langsung aja ya. Setidaknya bentuk apresiasi pada si penulis. Isnya Allah ga rugi. apalagi kalo ikhlas...:-))

Sama seperti novel-novel "berisi" yang pernah saya baca, saya ngebuuut sekali bacanya... Saya suka gaya penulisannya, sederhana dan menyentuh, meski sejujurnya saya kurang mengenal penulis buku ini yaitu Tere-Liye.





---

Delisa "menamparku" berulang kali!!!

Subhanalloh banyak hikmah yang kudapatkan. Di antaranya adalah :


1. tentang keutamaan sholat khusyu
Sebagai seorang muslim, pasti kita sudah paham akan salah satu kewajibannya, yakni sholat. Sholat ini tidak sekedar bentuk komunikasi kita langsung dengan Allah, tapi ternyata juga berimplikasi pada keseharian. Setidaknya itu yang saya pahami dengan mentadabburi Al Qur'an khususnya surat Al Ankabut ayat 45. di ayat tersebut disebutkan, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar ".Dengan kata lain, orang yang melakukan sholat, tidak mungkin bisa melakukan kemaksiatan/dosa alias tdak akan ada istilah STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan). Dahsyatnya sholat !! Tentu hal ini akan dapat terjadi, ketika shoat seseorang adalah sholat yang diterima oleh Allah, yang Ikhlas dan KHUSYU'!

Astaghfirullohal adzim, Kemaksiatan masih saja menghiasi hari-hariku, meski sholat sudah berulang kali kukerjakan. Ampuni hamba, Ya Allah...:(( Ajari hamba untuk bisa khusyu...

Dari novel ini saya belajar, setidaknya ada cara agar sholat kita khusyu, yaitu fokuuus (konsentrasi) dan memahami bacaan sholatnya. Sama-sama kita coba yuuuk, agar sholat kita tidak lagi sia-sia...

2. tentang ungkapan cinta
Membaca sekuel cerita bagaimana Delisa mengungkapkan rasa cintanya pada Ummi-nya, duuuh...membuat hatiku haru dan bahagia. Seandainya anak-anakku mengungkapkan hal yang sama (semogaaa...kelak aku punya anak-anak yg sholeh/ah...). Dan aku pun teringat saat telpon dengan ummi beberapa waktu yang lalu, dan di penghujungnya, dengan terbata-bata kuucapkan...love you, Ummi. Jauh dari wanita yang telah melahirkanku ini, membuatku gampang terharu jika mendengar atau membaca kisah tentang ibu, terlebih aku juga seorang wanita yang berharap suatu saat kelak berkesempatan untuk menjadi seorang ibu. Hemmm...

Dalam hadist yang diriwayatkan dari Anas bin Malik dikisahkan. Ada seorang sahabat yang berdiri disamping Rosulullah Shollalahu Alaihi Wa Sallam, lalu seorang sahabat lain lewat dihadapan keduanya. Orang yang berada disamping Rosulullah itu tiba-tiba berkata „Ya Rasulullah, aku mencintai Dia.“ "Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya?“, tanya Nabi. "belum" jawab orang itu. Rosulullah berkata, "Nah, kabarkanlah kepadanya!“. Kemudian orang itu segera berkata kepada sahabatnya. "Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.“ Dengan serta merta orang itu menjawab, 'Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya“. (HR. Abu dawud)

Rasulullah sering menganjurkan para sahabat untuk menyatakan rasa kasih sayang terhadap sahabat lainnya. Suatu ketika Beliau bersabda, "apabila seorang muslim mencintai saudaranya (karena Allah) hendaklah dia memberitahukan (kepadanya)“ (HR. Abu dawud dan Tarmidzi)

 Rasulullah saw bersabda: ” Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya yaitu: Imam (pemimpin) yang adil; pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah; orang yang hatinya selalu terikat pada masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula; seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’; orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya; dan seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim)

So, ayoo...kita ungkapkan cinta tulus kita pada orang tua, pasangan (suami/istri), anak-anak, saudara, teman, dan pada semuanya... Ungkapkanlah cinta ini karena Allah semata...

3. tentang bahaya kebencian/iri/dengki
"Kecemburuan itu bagai api yang membakar semak kering. Cepat sekali menyala, melalap apa yang ada di sekitarnya." (HSD : 33)
Astaghfirulloh, tidak mudah menghindari rasa iri, cemburu, dan dengki. Akan tetapi, diingatkan kembali akan bahayanya, membuatku semakin sungguh-sungguh untuk menjauhinya. Terus melatih diri dengan mensyukuri apa yang Allah berikan dan terus berdo'a. dalam Al Qur'an surat Al-Hasyr ayat 9, Allah berfirman :
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (الحشر10)
“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami, dan janganlah Engkau jadikan hati kami ada gill (dengki) terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau adalah Maha Lembut dan Maha Pengasih”

 Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa : “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim no. 2963)


4. tentang keindahan syukur dan sabar
Membaca bagaimana kisah Delisa bisa bangkit menatap masa depan, setelah ujian yang ia hadapi. Musibah tsunami, kehilangan ummi dan ketiga saudarinya, kehilangan kawan-kawannya...Saluuut! Di usianya yang masih belia, ia mampu menyikapi "takdir dengan indah.

Rasulullah saw bersabda:

“Sungguh mengkagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia ditimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (Imam Muslim)

5. tentang makna keikhlasan. 
Ikhlas itu di awal, di tengah dan di akhir perbuatan
Saya terkesan sekali dengan bagaimana upaya Delisa dalam menghafal bacaan sholatnya. Sampai kemudian ia menanyakan penyebab kesulitannya menghafal. Jawabannya adalah belum adanya keikhlasan!! Hanya karena menginginkan "kalung berinisial D" itu dia jadi kesulitan dalam menghafal. Subhanalloh, begitu dia mulai meluruskan niatnya, menumbuhkan keikhlasan, Allah memberikan banyak kemudahan padanya.

Aku jadi introspeksi diri, "apakah kesulitan atau hambatanku dalam melakukan kebaikan, entah itu menghafal Al Qur'an, bershodaqoh, belajar, dsb, juga karena belum adanya KEIKHLASAN dalam hatiku??" Sebuah pertanyaan yang membutuhkan perenungan. Aku bertaubat Ya Allah...

Bismillah, mari kita latih untuk selalu ikhlas dalam beramal. luruskan niat, sucikan+optimalkan ikhtiar dan akhiri dengan ketawakkalan.


Itulah beberapa hikmah yang kudapat dari membaca novel ini. Barokalloh buat penulisnya... Moga kelak aku pun bisa melahirkan tulisan-tulisan yang sarat akan hikmah. Bravo dunia kepenulisan Indonesia!
---

Nah, alhamdulillah sekarang pun sudah ada film kumplitnya (mulai tayang 20 desember 2011)... Terima kasih sekali lagi buat yang meng-upload.

Selamat menikmati dan semoga ada manfaat yang didapatkan ^___^




Bagaimana? Do you have any comment after watching the movie? 
Barokalloh juga buat sutradara, produser, pemain dan semuanya... Kalian telah sukses...sukses membuat saya menangiiis :((( Insya Allah, juga sukses menyampaikan banyak "pesan". Semoga akan selalu lebih baik...
Terlepas dari kehebatan filmya, jujur saja... saya lebih suka membaca novelnya. Mengapa? Karena saya merasa lebih bebas mem-visualisasi-kan apa yang tertulis dalam novel. Dengan kata lain, aku juga bisa sekalian melatih daya imajinasiku.

Anyway, mabruk buat penulis dan sutradaranya... Semoga "pesan" yang ingin disampaikan sampai pada pembaca atau penontonnya...


wassalam,
Leuven, 13022012

zondag 12 februari 2012

Keteladanan Sang Guru

 sumber : http://tommyswindow.com

Bismillah

Cerita ini kudapat dari seorang teman, sebut saja namanya Abdullah, warga negara Indonesia yang telah "beralih" kewarganegaraan Jerman, yang baru 20 tahun terakhir memeluk Islam. Subhanalloh, banyak kisah, himah dan pelajaran hidup yang kudapat selama berinteraksi dengan beliau. Termasuk salah satu kisah tentang Guru-nya ini...

----

Suatu ketika, Abdullah berjalan bersama Gurunya. Beliau adalah seorang syekh yang mengajarkan tentang Islam di sebuah masjid di Jerman. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan muridnya yang lain, seorang bapak-bapak yang tampak lebih muda umurnya dibanding Abdullah, sebut saja namanya Umar. Dia sedang berjalan bersama anak kecilnya.

Setelah berbasa-basi menanyakan kabar diri dan keluarga, Umar meminta sesuatu pada Sang Guru. Dia meminta agar Sang Guru berkenan memberikan nasehat pada anaknya agar tidak terlalu banyak makan bonbon (permen). Sambil senyum Sang Guru menyampaikan permohonan maafnya pada Umar. "Maaf, aku tidak bisa melakukannya sekarang. Insya Allah satu atau dua pekan lagi kau dapat menemuiku kembali", jawabnya datar. Umar pun memaklumi, dia mengira mungkin gurunya ini sedang ada keperluan lain yang mendesak. Dia pun akhirnya meminta izin untuk pergi, melanjutkan perjalanannya. Berbeda dengan Umar yang bisa memaklumi, Abdullah yang dari tadi berada di samping Sang Guru berkerut keningnya.

Setelah Umar dan anaknya pergi, Abdullah bertanya pada Sang Guru. "Ya syekh, mengapa kau tidak mengabulkan permohonan Umar agar kau menasehati anaknya? kan itu mudah sekali", tanyanya dengan penuh rasa ingin tahu. Sang Guru langsung menerbitkan senyum manis yang tertahan. Sebelum berkata-kata, dia membuka tas yang dari tadi digantungkan di bahunya. Sambil dia tunjukkan isinya pada Abdullah, Sang Guru berkata, "Coba lihat Abdullah, di tas ku ini juga ada bonbon. kau lihat kan? Aku juga masih suka memakannya, aku masih belum bisa menghilangkan kebiasaan ini. Aku meminta waktu pada Umar barang satu atau dua pekan, agar aku bisa menghilangkan kebiasaan burukku ini dulu. baru kemudian aku akan memenuhi permintaannya." Jawaban itu membuat Abdullah memicingkan matanya. Seolah mengerti bahwa muridnya belum paham, sesaat kemudian Sang Guru melanjutkan, "Bagaimana mungkin aku menasehatkan sesuatu yang aku sendiri masih melakukannya. Akan sia-sialah nasehatku. Meski bisa saja ku menasehati, tapi nampaknya tidak akan "sampai" nanti di hati anak itu." Subhanalloh...penjelasan dari Gurunya itu membuatnya terpana, terpana dengan keluhuran budi beliau. Tampak wajah Abdullah menyiratkan bahwa ia paham. Senyum. hanya senyum, hanya dengan itulah ia mampu membalas pernyataan Gurunya. Akhirnya mereka pun kembali melanjutkan perjalanan.

Bagi Abdullah, kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya adalah sebuah hikmah yang luar biasa. Tidak salah rasanya dia menjadi murid dari seseorang yang memiliki keluhuran budi seperti Sang Guru.

----

Subhanalloh, kisah itu cukup inspiratif buatku.
Ada beberapa hikmah yang bisa diambil :
- Berpikir sebelum bertindak
- Menyampaikan sesuatu yang telah kita perbuat, dan sebaliknya tidak menyampaikan sesuatu yang tidak kita perbuat.
- Menjaga lisan
- Memperhatikan adab nasehat-menasehati
- Tidak akan menjadi hina seseorang yang senantiasa berhati-hati (wara') dalam hidupnya

Al-Qur’an surat As_Saff ayat 3 “Kaburo maqtan ‘indallaahu an taquuluu maa laa taaaf’aluun”, yang artinya amatlah besar kemurkaan disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat.

Semoga kita terlindung dari adzab Allah di dunia hingga di akhirat.
Tetap semangat dalam mengamalkan, mengajak dan menyebarkan kebaikan...^__^

Wassalam

dinsdag 7 februari 2012

Aku menikah karena....


Beberapa saat yang lalu membaca sebuah tulisan dari seorang teman. Subhanalloh...isinya cukup menyentuh... kembali mengingatkan tentang Apa hakekat pernikahan kita sebenarnya.....
*merenung...mulai!*
------------------
Jika hakikat pernikahan adalah karena HARTA,
maka pasangan bakal bubar jika bangkrut.

Jika hakikat pernikahan adalah karena BEAUTY/BODY,
pasangan bakal lari jika rambut beruban dan muka keriput atau badan jadi gendut.

Jika hakikat pernikahan adalah karena ANAK,
maka pasangan akan cari alasan utk pergi jika buah hati (anak) tidak hadir.

Jika hakikat pernikahan adalah karena KEPRIBADIAN,
pasangan akan lari jika orang berubah tingkah lakunya.

Jika hakikat pernikahan adalah karena CINTA,
hati manusia itu tidak tetap dan mudah terpikat pada hal-hal yang lebih baik,
lagipula manusia yang dicintai pasti MATI / PERGI.

Jika hakikat pernikahan adalah karena IBADAH kepada ALLOH,
sesungguhnya ALLOH itu KEKAL dan MAHA PEMBERI HIDUP kepada makhlukNYA.
Dan ALLOH mencintai hambaNYA melebihi seorang ibu mencintai bayinya.
Maka tak ada alasan apapun didunia yang dapat meretakkan rumah tangga
kecuali jika pasangan mendurhakai ALLOH.
----------
Temans, jawab yang jujur yaaah... "Karena apa kamu menikah?"

vrijdag 3 februari 2012

Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya...

 sumber : koleksi pribadi

Beberapa hari yang lalu, tepat hari Senin, mbak snow mengunjungi kami. Tidak lama memang. Akan tetapi cukup membuat jalanan dan atap-atap rumah, hingga rerumputan putih-putih bak brownies yang bertabur gula bubuk halus. Tidak sampai seharian, ia sudah pergi. Mungkin ia akan mengunjungi tempat yang lain. Ternyata kepergiannya, membuat tersenyum sang hujan yang sejak tadi mengiringi setiap langkahnya. Hujan rintik turun dan berusaha menghapus jejaknya. Jalanan yang semula putih-putih pun jadi tampak kembali wujudnya. Sisa-sisa salju yang ada pun beku karena sungu yang turun drastis.

Sore ini, Jum'at, 3 februari 2012, adalah kali kedua mbak snow menghampiri kota kami di tahun 2012. Tapi, dibandingkan salju yang turun Senin lalu, salju kali ini lebih lebat. Dalam waktu singkat, semuanya pun menjadi putih.

Subhanalloh, keindahan bulir-bulir putih itu bak kapas lembut yang jatuh berhamburan dari langit.Indah sekali...Di saat sebagian orang mengatakan ketidak-mungkinan salju turun di winter kali ini, karena memang tidak biasanya "ia" datang terlambat. Di saat anak-anak merindukan kehadirannya agar bisa bermain-main bola salju atau membuat sneeuwman. Di saat semuanya hampir tidak mungkin, Allah menunjukkan ke-Maha Besar-an-Nya.

Subhanalloh...butir-butir putih itu menutup rapi semua permukaan yang ada, seperti atap rumah, jalanan, rerumputan, mobil, sepeda, dan semuanya yang tidak ada penghalangnya dengan langit.

Keindahannya membuat hampir semua orang tidak ingin melewatkannya, ingin mengabadikannya. Sayup-sayup kudengar orang-orang di gedung sebelah ramai berfoto ria di taman di belakangnya. Kuintip dari jendela, mereka asyik bergaya seolah tak peduli dengan rasa dingin yang cukup menusuk. *jadi teringat saat pertama kalinya aku melihat saljuuu...heboooh. Don't forget to take a picture, guys!* Semuanya tertawa, semuanya gembira. Status FB beberapa temanku pun menggambarkan betapa senangnya, seperti : We are welcoming the first snow in 2012, Maen saljuu... asyiik,  Snow is falling down...Alhamdulillah, dan sebagainya. Sampe-sampe pas ga jadi salju kemarin-kemarin, banyak yang koar-koar... "Saljuuuu, where are you? aku merindumuu".



Eits tapiii, ternyata kehadiran mbak snow ini tidak bisa bikin semua orang tersenyum bahagia. Setidaknya ada beberapa orang yang tersenyum kecut...hehe. Coba deh intip beberapa komentar seperti : Salju tak selalu indah:(, Salju bikin macet, Trauma salju...niet fijn!, dan sebagainya. Memang, setelah turun salju, jalanan jadi licin, sehingga tidak dianjurkan kebut-kebutan. Hindari mengerem mendadak juga, karena nanti bisa selip. Dan yang lambat-lambat itu akhirnya ... bikin macet. Tidak hanya yang berkendaraan bermotor, yang bersepeda atau yang berjalan kaki pun musti berhati-hati. Jadi, kalau dipikir-pikir ya nggak salah juga sih. Cumaaa...yang menurut saya jadinya kurang pas adalah ketika kita "mengumpat" si salju. Lah...dia kan cuma ciptaan Allah. Kalau kita mengumpat dia, bukankah berarti ikut mengumpat Sang Penciptanya? Astaghfirullohal adzim... Semoga kita lebih berhati-hati ya dalam menyikapi semua itu dan lebih bijak dalam bersikap. Termasuk menyikapi hujan, panas, dingin, dan sebagainya. jangan sampai kita terjebak dengan perilaku berkeluh kesah, mencela atau kufur nikmat. Yang sebaiknya kita lakukan adalah mensyukurinya dan mengambil hikmahnya. Loh koq?? ya iyalah, betapa banyak orang yang ingin sekali melihat dan merasakan bagaimana itu "salju" itu. Nah, kita yang sudah diberi kesempaan untuk menikmati semua itu, ya harusnya bersyukur... tentu juga harus berhati-hati, khususnya ketika kita berada di luar rumah. berhati-hati sehingga bahaya yang mengancam itu, tidak terjadi pada kita. Take care everybody....

Leuven, 3 Februari 2012
*yang sedang terpesona dengan keindahan kapas-kapas putih yang berjatuhan dari langit...Subhanalloh...

woensdag 1 februari 2012

Ikutan lomba MENULIS yuuk...

Event WR PUBLISHING 2012: AUDISI BUKU "HANGAT DEKAPAN CINTA IBU"

by Gusti Ronia on Friday, January 27, 2012 at 3:04am
Deadline: 22 Februari 2012 

Syarat dan Ketentuan:
1.     Terbuka untuk  umum dan anggota Writing Revolution.
2.     Tema: "HANGAT DEKAPAN CINTA IBU". 
3.     Merupakan kisah nyata yang ditulis dengan gaya bercerita (narasi) yang mengalir dan indah (boleh memasukan dialog). Berisi tentang kerinduan kenangan-kenangan indah bersama ibu, momentum paling berkesan, dan hangatnya kasih sayangnya.
4.     Setiap peserta hanya boleh mengikutkan 1 tulisan.
5.     Panjang tulisan dengan judul maksimal 750 kata atau 3 halaman spasi 2 (ganda), kertas A4, margin 3 cm semua sisi, jenis huruf Times New Roman ukuran 12. 
6.      Tulis biodata di bagian akhir tulisan maksimal 100 kata.
7.     Tulisan dikirim dalam LAMPIRKAN FILE (Attach File) ke email: Antologi_WR@yahoo.co.id
8.     Tulis di judul email: Event WR Publishing: JUDUL TULISAN-Nama Penulis.
9.     Sebarkan informasi ini sebanyak-banyaknya di FB dan Blog kamu.
10.    Koordinator: Rurin Kurniati.


Penghargaan:
§  Lima tulisan terpilih mendapatkan beasiswa SMCO (Sekolah Menulis Cerpen Online) Writing Revolution.
§  50 tulisan terpilih akan dibukukan yang diterbitkan oleh WR Publishing yang akan dipasarkan ke toko buku besar di seluruh Indonesia.
§  50% royalti buku ini untuk para penulis, 40% akan disumbangkan kepada para wanita lansia di sejumlah panti jompo, sedangkan 10% lainnya untuk beasiswa menulis di Writing Revolution. Laporan penjualan buku akan diumumkan secara transfaran.

Sponsor
§  Sponsor  event  ini adalah: Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO).
Info SMCO lebih lengkap silakan klik: http://menulisdahsyat.blogspot.com/2011/03/sekolah-menulis-cerpen-online-smco.html