woensdag 30 januari 2013

Kabar itu...

Kudengar kabar itu
serasa ada sesak di dada
serasa ada penolakan di jiwa
sampai bulir-bulir itu menyeruak dari ujung mata

Ya Allah
Mungkinkah?
Benarkah?

Kami mungkin memang bukan barisan malaikat
juga bukan barisan para nabi
yang memang Ia jaga dari kesalahan

Kami hanyalah barisan manusia biasa
yang mungkin saja alpa
namun di sini kami diajarkan untuk selalu belajar pada keta'atan malaikat
Kami juga diajarkan untuk belajar dari keteguhan dan kesabaran para nabi
Kami pun diajarkan untuk selalu mengedepankan baik sangka padaNya dan pada saudara

Ya Allah
Lindungi kami dari prasangka
Lindungi kami dari murka-Mu yang sesungguhnya
Ampuni segala khilaf kami
Bantu kami tuk perbaiki diri
Bimbing dan kuatkan kami
agar kami dapat terus beramal, beramal dan beramal
karena kami di sini bersama dalam cinta
cinta yang mengharap ridlo-Mu saja

Hasbunallohu wani'mal wakiil... 
ni'mal maula wa ni'man nasiir...
Allohumma arinal haqqo haqqo warzuqnat tiba'aa wa arinal batila batila warzuqnaj tinabah,
birohmatika yaa Arhamar roohimiin. 

#Refleksi atas sebuah kejadian yang mengejutkan. Namun membuatku semakin yakin bahwa tak pernah kusesali pertemuanku (dan perjalananku hingga kini) dengan mereka, karena kebersamaan ini sejatinya hanya karena cinta yang mengharap ridlo-Nya, bukan cinta buta. Semoga Allah menjadikan diri kita golongan mukminin, muhlisin dan muttaqin.#

maandag 28 januari 2013

Perayaan Maulid Nabi, Bolehkah?





sumber gambar dari sini

Bulan Rabiul Awal 1433 H...

Memasuki bulan Rabiul awal, memori kita langsung ingat akan suatu kejadian agung, yaitu kelahiran manusia terbaik dan paling mulia, Muhammad SAW. Betapa tidak? setiap tahunnya di tanah air kita pasti disibukkan dengan perayaan Maulid Nabi. Di kampung-kampung, di sekolah-sekolah, sampai setiap tanggal 12 Rabiul Awal pun sekolah diliburkan. Mulai ada yang menggelar pengajian umum, pembacaan sholawat, aneka perlombaan dan saling berkirim makanan dengan tetangga. Meriaaah sekali!

Nah, kemudian muncul pertanyaan, bolehkan merayakan Maulid nabi ini? Tanpa bermaksud menyuarakan riak-riak perbedaan yang ada, saya mencoba berbagi.

Menurut siroh yang pernah saya baca, Perayaan Maulid Nabi baru dilaksanakan oleh kelompok Fathimiyyin, pendukung Fathimah binti Muhammad, di Mesir. Salah satu kelompok berfaham syiah ini tidak hanya merayakan hari kelahiran Nabi saja, tetapi juga ahlul bait yang lain. Mereka merayakan dengan pesta dan berbagi makanan. Tidak itu saja, mereka juga sambil menyebarkan ajaran syi'ah.

Bagaimana dengan maulid di zaman Rasulullah SAW, para sahabat, dan tabi'in tidak pernah melaksanakan Maulid Nabi. Apakah Nabi tidak mensyukuri hari kelahirannya? Untuk menjawabnya, kita bisa melihat hadits yang diriwayatkan dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya Rosulululloh SAW ditanya tentang puasa Senin. Maka beliau menjawab : "Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu". (HR Muslim no.1162). Shoum sunnah Senin ini-lah yang ternyata merupakan bentuk syukur Rasulullah atas kelahirannya dan diangkatnya beliau SAW menjadi Nabi.

Hal inilah yang membuat sebagian ulama, berpendapat bahwa kita TIDAK BOLEH melaksanakan peringatan Maulid Nabi. Mereka menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi tergolong bid'ah karena tidak ada di zaman Rasulullah. Selain itu salah seorang ulama Fiqh, Abdul Karim Al Hamdan melihat bahwa praktek perayaan oleh kaum Fathimiyyin itu cenderung berbau sufi, kultus individu, dan berlebihan, yang tidak sesuai syariat Islam.

Ada pula ulama yang memberikan pandangan agak berbeda, di antaranya Dr M Alawi Al Maliki Al Huseini. Beliau membolehkan peringatan Maulid Nabi dengan kegiatan yang bertujuan mempelajari siroh nabawiyah, bersholawat, berbagi kebahagiaan dengan sesama muslim. Asalkan, pelaksanaannya tidak dikhususkan di malam tertentu (misal, harus malam 12 Rabiul awal). Begitu pula pendapat dari beberapa ulama' Al Azhar, yang ikut membolehkan asala tidak mengandung maksiat atau lebih banyak mudhorotnya. Jika terjadi yang demikian, maka sebaiknya menggunakan kaidah "mencegah kerusakan lebih didahulukan dari pada meraih maslahat".

Nah, jelaaaas kan?

Menurut saya sendiri, saya berharap bahwa peringatan Maulid dilaksanakan sebagai bentuk keta'atan pada Allah dan rasul-Nya, yang tentunya tiada mungkin bercampur antara keta'atan dengan kemaksiatan. Kita upayakan dengan maulid nabi, kita bisa lebih mengenal lagi sosok beliau SAW. Dan setelah mengenal, tentunya kita tanamkan kecintaan dalam diri kita. Dan kemudian, yang tidak kalah pentingnya adalah wujudkan kecintaan itu!

Sangat disayangkan juga, jika kita sudah puluhan kali merayakan Maulid Nabi dan menghabiskan uang yang tidak sedikit misalnya, akan tetapi tak menjadikan kecintaan kita bertambah pada rasulullah SAW. Hanya sekedar formalitas peringatan hari besar Islam. Sayang... jika kita, umat Islam, ini masih begini-begini saja... sementara ada sosok teladan yang sudah ada di depan mata. Bagaimana mungkin kita mau meneladaninya, kalau kita belum mengenalnya?

Imani...kenali...cintai...dan teladani!

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
[QS. Al-Ahzaab: 21]

wallohu a'lam bish showab

zondag 20 januari 2013

Bertanya, Apa Salahnya?

sumber gambar dari : sini


Beberapa waktu yang lalu, seseorang bercerita bahwa ia akan "menyepi" dulu untuk beberapa waktu. Dia adalah sosok yang selama ini saya kenal supel dan luas pergaulannya. Ada apa gerangan?? Hal ini tidak biasa terjadi padanya maka saya pun menanyakan alasannya. "Males aah, habis ditanyain terus tentang itu", jawabnya enteng. Dia yang memang cukup dekat dengan saya dan belakangan ini memang sedang "sibuk" menghadapi berondongan pertanyaan seputar jodoh yang tak kunjung didapatkannya. Saya pun hanya bisa ber-oo-oo saja, mencoba memahami perasaannya, yang ditanya akan suatu hal yang menurutnya merupakan rahasia Tuhan, seperti halnya tentang hidup, mati, anak, dan rizki.

Lain lagi ceritanya dengan rekan yang lain. Ia adalah seorang ibu yang salah satu putranya meninggal dunia beberapa waktu yang lalu. Saat kejadian itu, dia bercerita di antara pelayat yang datang ada yang menanyakan penyebab kematiannya, apa tindakan yang dia lakukan dan sebagainya. Dengan hati yang berat, karena mengingat suatu kejadian yang begitu menyedihkan, dia pun mencoba menceritakan kronologisnya. Ada pelayat yang terharu sampai meneteskan air mata, ada yang hanya terdiam, ada yang mencoba memeluknya saja tanpa berkata apa-apa. namun ada juga yang kemudian berkata, "oo...kasihan ya si kecil, kenapa ga dibawa ke rumah sakit saja? mengapa koq dibawa ke puskesmas?". Ada juga yang berkomentar, " aduuh...sayang ya, coba kalo waktu itu kalian lebih tanggap, pasti si kecil terselamatkan.". dan komentar-komentar lain yang bernada sama. Please deh! Tidak bisakah kita berempati sedikiiit saja?

Dan mungkin masih banyak cerita-cerita serupa.

So, dari kedua cerita tersebut, saya mencoba mengambil hikmah. Mungkin memang tidak ada salahnya BERTANYA yang bersumber dari rasa INGIN TAHU ini. Tapiiii.... tentulah ada hal-hal yang harus kita perhatikan.

1. Menggunakan bahasa dan cara yang baik, jelas dan sopan.
2. Memperhatikan situasi dan kondisi.
3. Memperhatikan karakter orang yang ditanya.
4. Bertanya akan sesuatu yang "bermanfaat" / ada gunanya.
5. Tidak bertanya untuk hal-hal yang sensitif --> Nah, hal inilah yang terkadang kurang diperhatikan. Saking besarnya rasa ingin tahunya, hal ini menjadi dinomorsekiankan. Apalagi kalau niatnya sekedar iseng, basa-basi atau malah "menghakimi", bukan benar-benar ingin memberi solusi. Pasti jadinya malah menimbulkan "luka" bagi orang yang ditanya.

So, mulai sekarang kita harus berhati-hati dalam bertanya. Jangan sampai pertanyaan kita menyakiti perasaan orang lain. Mencoba terus untuk berempati pada orang lain, dengan membayangkan jika kita yang ditanya, dan seterusnya. **mengingatkan diri sendiri**

Semoga ke depannya tidak ada orang yang sakit hati karena ucapan kita. Ingat pesan Rasul SAW, "Falyaqul khoiron au liyasmut", yang artinya : Berkatalah yang baik atau diam.

Wallohu a'lam bish showab

donderdag 17 januari 2013

Mulutmu Harimaumu

Kemarin saya sempat mengecek akun pribadi saya di sebuah situs jejaring sosial. wah... ada berita terbaru ternyata dari tanah air. Saya pun langsung googling...nah setelah baca beritanya di sini dan juga di sini, saya jadi mulai nyambung dengan status teman-teman yang sedang keseeel...

Hmm, kalau boleh berpendapat sih... saya juga prihatin melihat hal ini. Terlepas beliau adalah seorang manusia biasa yang mungkin saja melakukan kekhilafan. Akan tetapi sebagai seorang yang berpendidikan, bahkan sedang dicalonkan untuk menjadi hakim di sebuah institusi yang terhormat, sudah selayaknya beliau lebih berhati-hati dalam bertindak, termasuk berbicara. Meskipun katanya, beliau mengucap demikian itu bermaksud bercanda. **emang ga ada bahan becandaan yang lain apa ya??**

"Mulutmu Harimaumu"
Berdasarkan Wikipedia, peribahasa Mulutmu Harimaumu berarti segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak difikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri.
Hmmm...tuh kan? gimana coba? Besar juga akibatnya kaaan? misalnya, dalam kasus ini, banyak pihak (baca parpol) yang memutuskan untuk tidak memilih beliau untuk masuk ke tahap berikutnya dalam proses pencalonan hakim ini. Menyesalkah? Ya...sepertinya beliau menyesal, karena saya juga membaca berita bahwa beliau mengajukan permohonan maaf secara terbuka. Saya sendiri sih setuju jika kejadian ini tetap diproses secara hukum. Mengapa? agar bisa menjadi pelajaran bagi yang lain, khususnya para pejabat publik.
nah, agar tidak rugi dua kali, semoga beliau (dan kita semua) bisa mengambil hikmahnya agar tidak asal bicara dan bercanda pada tempatnya.

Saya jadi teringat akan sebuah sabda Rasulullah SAW, "man kana yu’minu billah wal yaumil akhir fal yaqul khairan aw liyashmut." Artinya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka dia harus berkata baik atau diam.
Masya Allah... Allah men"definisikan" orang yang beriman dengan apa yang ia ucapkan.

Yuk, kita ambil hikmahnya untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, berucap, menulis, dan lain sebagainya... *mengingatkan diri saya sendiri, khususnya*
terlebih lagi, bagi para presiden yang diamanahi rakyat, para pemimpin yang diamanahi bawahan, bagi para orang tua yang diamanahi anak-anak, bagi para guru yang diamanahi murid,... mereka --rakyat, bawahan, anak-anak, murid-murid-- butuh keteladanan. Mari memberikan teladan yang baik! karena jika mereka melakukan kebaikan seperti yang Anda contohkan, in syaa Allah Anda pun akan kebagian pahalanya. Namun begitu pula sebaliknya, jika mereka melakukan kemaksiatan/kejahatan seperti yang Anda contohkan, bukan tidak mungkin... Allah pun menilai Anda turut andil di dalamnya.

Yuuuk...semangat untuk terus berbagi kebahagiaan dan menyebarkan kebaikan.

wallohu a'lam bish showab

dinsdag 15 januari 2013

Sa'id ibnul Musayyab

disampaikan oleh ust Roni Abdul Fatah
pada kajian Siroh Sahabat di MQ FM pada hari Selasa, 15 Januari 2013

Beliau dilahirkan di zaman kekhalifahan Umar ra. Beliau mendapat julukan sebagai kibar at tabi'in / pemimpin para Tabi'in. Tabi'in adalah generasi yang tidak berjumpa nabi SAW tapi berjumpa dengan para sahabat. Sahabat Nabi yang hidup sezaman dengan beliau adalah khalifah Umar bin Khoththob ra, Utsman bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib ra, Abu Hurairah ra, Aisyah ra, dan sebagainya. Beliau juga menimba ilmu pada para sahabat tersebut.

Karakter beliau adalah ahli beribadah, wara', qana'ah, mencintai sholat berjama'ah. Pada suatu ketika, beliau pernah menyampaikan, "aku tidak pernah meninggalkan sholat berjama'ah, shaf pertama, takbir imam yang pertama, selama 40 tahun". Masya Allah... sungguh luar biasa. Mengingat kita semua sudah tahu fadhilah dari sholat berjama'ah dan di awal waktu lagi. jadi...plus plus. Padahal beliau adalah seseorang yang aktivitasnya luar biasa, seorang ulama besar dan pedagang. Beliau berfatwa di saat para sahabat masih hidup. Hal ini menunjukkan ketinggian ilmunya. Umar bin abdul Aziz pun pernah berguru pada beliau. Beliau banyak pula meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah. Beliau ini tidak pernah meninggalkan majelis yang dibimbing Abu Hurairah. Abu Hurairah sendiri sangat menyayanginya, karena sudah tampak kecerdasan, kuat hafalannya dan kesholehannya, akhirnya beliau dinikahkan dengan putri Abu Hurairah. Beliau sudah hafal Al Qur'an pada usia 5-6 th.

Karakternya ini sesuai dengan namanya. Kata sa'id dalam bahasa Arab artinya bahagia, beliau merasa bahagia dalam keta'atan kepada Allah.

Beliau tidak hanya rajin menuntut ilmu, tetapi juga gemar mengamalkannya. Setiap 3 hari sekali beliau khatam Al Qur'an. Beliau hafal banyak hadits dan beliau pun mampu menafsirkan mimpi. Beliau org yg zuhud, hatinya dipenuhi urusan akhirat. "Rasulullah bersabda jika ada seseorang yang hatinya penuh dengan urusan akhirat, maka dunia akan datang kepadanya dengan bertekuk lutut".

Khalifah Abdul Malik bin Marwan pernah berusaha meminang putri Sa'id untuk putranya, tp ditolaknya. Sampai beliau dihukum cambuk karena khalifah merasa malu. Akhirnya Sa'id malah menikahkan putrinya dengan Abu Wada'ah. Abu Wada'ah ini adalah orang awam yang hidupnya berkekurangan, namun ia aktif hadir di majelis ilmunya.Sa'id ibnul Musayyab menolak pinangan putra khalifah Abdul Malik bin Marwan hanya karena tidak ingin putrinya tersilaukan dengan "dunia".

Masya Allah...semoga kita semua bisa meneladani sosok Sa'id ibnul Musayyab ini. aamiin

wallohu a'lam bish showab




maandag 14 januari 2013

Kata ‘Jangan’ yang Perlu Dihayati dan Dijalankan


 
sumber gambar : dari sini

1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka Anda kian bahagia.
2. Jangan menunggu kaya, baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka Anda semakin kaya.
3. Jangan menunggu termotivasi, baru bergerak, tapi bergeraklah, maka Anda akan termotivasi.
4. Jangan menunggu dipedulikan orang, baru Anda peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka Anda akan dipedulikan.
5. Jangan menunggu orang memahami Anda, baru Anda memahaminya, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan Anda.
6. Jangan menunggu terinspirasi, baru menulis, tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisan Anda.
7. Jangan menunggu proyek, baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggu Anda.
8. Jangan menunggu dicintai, baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, maka Anda akan dicintai.
9. Jangan menunggu banyak uang, baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah, bukan sekadar uang yang datang tapi juga rezeki yang lainnya.
10. Jangan menunggu contoh, baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka Anda akan menjadi contoh yang diikuti.
11. Jangan menunggu sukses, baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka Anda tambah sukses.
12. Jangan menunggu bisa, baru melakukan, tapi lakukanlah! Anda insya Allah pasti bisa!
13. Jangan menunggu sempurna (baca : sholehah) baru berjilbab, tapi berjilbablah dan terus perbaiki diri! in syaa Allah Anda akan sempurna. --> terinspirasi dr curhat seorang teman, semoga Allah memudahkannya untuk menyempurnakan keta'atan pada Allah.
14. Jangan menunggu bisa khusyu baru sholat, tapi sholatlah dan terus tingkatkan kualitasnya! in syaa Allah kekhusyu'-an itu akan menyertai.
15. Jangan menunggu bisa ikhlas baru beramal, tapi beramallah dan terus bermohon agar diberi hati yang ikhlas! in syaa Allah keikhlasan itu akan mengiringi.

poin 1-12 bersumber :  dari sini , sisanya tambahan dari saya :-)

FADILAH MENGHAFAL AL QUR'AN

sumber gambar : dari sini


Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan menghafal Qur'an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.

Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur'an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur'an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur'an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, 'Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat'" (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur'an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

2. Al Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)

Kepada hafizh Al Qur'an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur'an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia", para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur'an berarti mengagungkan Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur'an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)


Fadhail Akhirat

1. Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).""(HR. Muslim)

2. Hifzhul Qur'an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

3. Para penghafal Al Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun 'alaih)

4. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?". Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

5. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)

6. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

7. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur'an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do'anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur'an, 
jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur'an 
dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung 
ketika selesai khatam Al Qur'an. Allahumma aamiin"

Maraji' / sumber:
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur'an Da'iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Qur?an.

woensdag 9 januari 2013

Tuhan Yang Maha Baik

Untuk kesekian kalinya kutermenung
Membayangkan...
semua cita yang belum terwujud
semua do'a yang belum terjawab
semua harap yang masih menjadi harap-harap cemas

Yaah... aku manusia biasa
yang punya cita
yang selalu menguntai do'a
yang punya harapan

Yaah... aku pun manusia biasa
yang hanya bisa bercita-cita
yang hanya bisa berdo'a
yang hanya bisa berharap

Tapiii.... ternyata aku masih beruntung
aku punya Tuhan yang Maha Luar Biasa
yang bisa mewujudkan cita-citaku menjadi nyata
yang bisa menjawab semua pinta dalam do'a
yang bisa menjadikan harapan itu menjadi nyata

Aku pun diciptakan tak untuk sia-sia
maka...
jika aku bersyukur maka Ia akan menambah nikmat-Nya untukku
jika aku berbuat maka Ia akan terus menuntunku
jika aku berserah maka Ia akan merengkuhku

Teruslah tersenyum...
tunjukkan bahwa semua ini tidak sia-sia
pasti ada hikmahnya.
kalaupun sekarang aku belum memahaminya
bukan berarti tidak ada!
karena bisa jadi, aku baru akan memahaminya
ketika Ia mewujudkan semua asa ini menjadi nyata

Jangan pernah kecewa pada-Nya
teruslah tersenyum
teruslah bercita-cita
teruslah berdo'a
teruslah berusaha
teruslah berserah diri pada-Nya
teruslah berprasangka baik pada-Nya
karena kau masih memiliki Tuhan Yang Maha Baik

sumber : NN

zondag 6 januari 2013

Untuk para ayah bunda sedunia



Persembahan sederhana dari seorang anak

Ayah...Bunda...
cintaku

Ayah...
butir keringatmu bau surga
Bunda...
di bawah telapak kakimu ada surga

Aku adalah buah cinta kasihmu
Aku tak pernah memilihmu menjadi orang tuaku
tapi, Tuhan yang menitipkanku padamu

Ayah...Bunda...
tidak semua orang bisa menjadi sepertimu
artinya engkau adalah pilihan
untuk dititipi keturunan
sudahkah kau syukuri itu?

Ayah ... Bunda...
Jagalah aku
karena aku hanyalah titipan Tuhanmu
Besarkanlah aku dengan penuh cinta
karena aku diciptakan oleh sang Maha Pecinta
Besarkanlah aku dengan penuh kasih
karena aku diciptakan oleh sang Maha Kasih

Ayah ...Bunda...
Goreskanlah catatan kebaikan
karena aku masih belum bisa bedakan ...antara kebaikan dan keburukan
Kenalkanlah aku pada Tuhan
karena Ia-lah yang beri kehidupan
Berilah aku makanan yang halal
karena yang halal itu akan membawa kebaikan
Berilah aku pakaian yang sopan
karena yang sopan itu akan menyejukkan pandangan
Biasakanlah aku baik dalam ucapan
karena ucapan itu adalah cerminan

Ayah...Bunda...
terima kasih telah mencintaiku dan mengasihiku
terima kasih telah banyak berkorban untukku
terima kasih telah mengenalkanku pada Rabb-ku
terima kasih...meski tak kan sanggup kubalas semua itu

semoga keikhlasanmu berbuah ridlo Tuhanmu
semoga kutemukanp ula jalan ke surga dengan baktiku padamu

sumber : NN

Obat Alami Sakit Kepala


TRIBUNNEWS.COM - Sakit kepala pasti pernah dialami setiap orang. Tak sedikit yang ketergantungan dengan obat pereda pusing. Padahal, ada cara lebih natural untuk mengusir gangguan pada organ tubuh ini. Berikut cara mudah menghilangkan sakit kepala tanpa obat.

Dinginkan
Banyak orang menemukan bahwa beberapa jenis sakit kepala, terutama migrain, merespon baik terhadap rasa dingin. Bungkus beberapa es di kantong kecil atau sayuran beku di handuk kering. Letakkan di atas dahi Anda dan biarkan selama 15 menit. Setelah itu lepaskan selama 15 menit.
Hangatkan diri
Rasa hangat juga memiliki kekuatan untuk menghentikan sakit kepala, terutama yang disebabkan ketegangan otot di bagian leher dan bagian belakang kepala. Tempatkan sekantong air hangat di leher dan bagian belakang kepala. Anda juga bisa mandi dengan pancuran air hangat, biarkan air mengalir di bagian belakang leher Anda. Pastikan air tidak terlalu panas karena ini justru menyebabkan ketidaknyamanan bahkan membakar kulit Anda.
Pijat
Sebuah pijatan lembut bisa membantu menghilangkan rasa sakit kepala. Gunakan ujung jari Anda untuk menggosok bagian belakang leher, pelipis, kulit kepala dan bahu. Rasa sesak di daerah ini bisa menyebabkan sakit kepala yang Anda alami. Untuk hasil maksimal, Anda bisa meminta bantuan seseorang untuk memijat Anda.
Tidur
Cara ini bisa memberikan fase istirahat dari rasa sakit di kepala Anda. Saat Anda bangun, Anda menemukan bahwa ketidaknyamanan itu telah berkurang. Tidur biasanya sangat membantu untuk migrain. Cari tempat tenang untuk berbaring dan matikan lampu. Jika Anda tidak bisa tidur, cobalah untuk beristirahat dengan tenang.
Teknik relaksasi
Stres dan kecemasan bisa menyebabkan sakit kepala berkepanjangan. Namun dengan latihan relaksasi bisa meringankan hal itu. Cobalah salah satu dari teknik relaksasi ini untuk menghilangkan sakit kepala Anda.
* Berbarinnglah terlentang di ruang yang gelap dan tenang. Tegangkan otot-otot di kaki, setelah itu biarkan riles. Lakukan hal yang sama untuk kaki bagian bawah dan paha. Pindahkan semua cara itu ke tubuh Anda, tegangkan dan rilekskan.
* Anda duduk atau berbaring dalam posisi nyaman, setelah itu tutup mata dan bayangkan diri Anda sedang berada di lingkungan yang menenangkan, seperti padang rumput yang hangat atau pantai yang sepi. Bayangkan angin menerpa kulit Anda dan baunya di sekitar Anda. Meskipun Anda berimajinasi, tarik nafas dalam-dalam dan rasakan udara yang keluar masuk tubuh Anda.

Sumber : http://id.she.yahoo.com/cara-natural-hilangkan-sakit-kepala-tanpa-obat-015315423.html

Obat Alami Sakit Gigi

Ghiboo.com - Sakit gigi memang menyebalkan. Akibatnya, kita tak bisa menikmati makanan kesukaan dengan nyaman.
Masalah gigi memang harus segera ditangani oleh dokter gigi. Obat atau operasi gigi mungkin mampu mengatasi sakit gigi permanen.
Namun untuk pertolongan pertama, ada solusi untuk mengatasi gigi 'nyut-nyutan'.
Cengkeh. Studi dalam Journal of Dentistry di tahun 2006 mengungkapkan bahwa cengkeh ampuh meredakan sakit gigi. Cengkeh mengandung eugonol, senyawa yang banyak digunakan sebagai obat bius analgesik dan lokal, terutama dalam kedokteran gigi.

Caranya:
Taruh 2-3 tetes minyak cengkeh di kapas, kemudian oleskan pada gigi Anda. Atau, kunyah beberapa buah kunyit, kemudian berkumur.
Jahe. Menurut California State University, jahe mampu membantu menenangkan rasa sakit yang terkait dengan sakit gigi.

Caranya:
Ambil jahe ukuran sedang, bersihkan, potong menjadi beberapa bagian kemudian langsung taruh di gigi yang sakit. Jika mau, Anda boleh menggigit dan mengunyahnya secara perlahan. Jangan lupa untuk segera kumur-kumur setelahnya.
Garam. Garam laut membantu mengurangi tekanan yang menyiksa pada saraf gigi. Sehingga, ampuh untuk menghilangkan rasa sakit sakit, bahkan menyembuhkan.

Caranya:
Campurkan 1 sendok makan garam ke dalam segelas air. Kemudian berkumurlah selama 30 detik. Ulangi hingga beberapa kali.
Bawang. Bawang memberikan double kebaikan, untuk gigi. Tak hanya mengatasi sakit gigi, tetapi juga membunuh kuman.

Caranya:
Kunyah beberapa siung bawah selama 3 menit untuk menghancurkan bakteri dalam mulut dan membuat nyeri sakit gigi hilang.

sumber : http://id.she.yahoo.com/obat-alami-gigi-nyut-nyutan-032808094.html