“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertaqwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di
antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajiblah ia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada
hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jia ia tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi
makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al Baqarah: 183-184).
Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan kelima yang kami jalani di perantauan, tanah Belgia tepatnya. Banyak perbedaan tentunya dengan berpuasa di tanah air tercinta.
Terkait awal puasa Ramadhan tahun ini, pada awalnya komunitas muslim Indonesia di Belgia (
KPMI) mengikuti keputusan Masjid Indonesia di Belanda, yakni masjid Al Hikmah. Beberapa hari yang lalu, mereka memutuskan bahwa 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Selasa, 9 Juli. Waaah..istimewa skali tanggal ini. Setidaknya buat saya pribadi... ada apa yaaa? Mengingatkanku pada "perjuangan" seorang ibu yang nun jauh di sana, tapi dekat di hati :-). kangen ummiiiii...:'( Mengingat waktu itu, saat Ramadhan juga, beliau berjuang mempertaruhkan nyawanya demi sang belahan jiwa. Bersyukur sekali atas semua nikmat yang telah Ia berikan sejak saat itu hingga kini, moga tergolong jadi ahli syukur. Silakan disimak ceritanya di
catatan saya yang dulu. *biar tambah penasaran*
Okee, kembali ke laptop!
Tadi malam sepulang dari masjid student (
IMSAL) untuk melaksanakan sholat maghrib, suami mengabarkan kalau mendapat informasi bahwa tanggal 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 10 Juli 2013. Hal ini juga berdasarkan keputusan Islamic center Brussel (
http://www.centreislamique.be/nl/node/688). nah lho? gimana nih... kita akan mengikuti keputusan yang mana? Sembari terus mencoba mencari informasi tentang awal puasa ini, kami juga mengontak pengurus dan keputusan dari KPMI. Sebenernya sih, kita tinggal memilih saja, in syaa Allah keduanya memiliki dalil. Akan tetapi, kami mencoba untuk meminta pendapat dari rekan-rekan yang lain, yang mungkin juga bisa menjadi pertimbangan. Alhamdulillah, akhirnya sekitar pukul 24 CET, menjelang waktu isya, ketua KPMI mengumumkan bahwa in syaa Allah akan berpuasa mulai hari Rabu, 10 Juli. Kali ini kompak dengan
keputusan pemerintah Indonesia, keputusan
Saudi Arabia, dan beberapa negara lainnya. Bismillah, kami juga akan berpuasa mulai tanggal 10 Juli, moga Allah memberkahi. Tentunya, kami juga sangat menghormati saudara-saudara kami yang mulai berpuasa hari ini, 9 Juli. Tanggal berapapun memulainya, yang jelas kami sama-sama berpuasa mulai tanggal 1 Ramadhan :-) Iyaaa kaan??
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
yang berpuasa ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan
diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu. Barangsiapa yang mendirikan
sholat malam di bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala
niscaya akan diampuni pula dosa-dosanya yang telah berlalu. Dan
barangsiapa yang menghidupkan malam qadar karena iman dan mengharapkan
pahala niscaya juga akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (Muttafaq ‘alaih)
Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa. Bagaimana tidak? Allah menjanjikan banyak kemuliaan bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa dengan iman. Bagi kami yang khususnya sedang tinggal di belgia (atau Eropa pada umumnya), bulan Ramadhan kali ini jatuh di musim panas. Tidak sedikit diskusi yang berkembang ada yang mempermasalahkan hal ini. Mengapa? Salah satunya adalah karena lamanya waktu dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Waktu shubuh di awal ramadhan ini adalah sekitar pukul 03.24 CET dan waktu maghrib pukul 21.55 CET. Hampir 19 jam-an lah kita berpuasa. Memang ada tantangan tersendiri dengan lamanya waktu puasa. Tapi in syaa Allah dengan niat ikhlas dan kesungguhan, Allah pun akan memudahkan.
Ada tausyiah yang cukup menarik nih dari Syeikh Sulayman van Ael. silakan dinikmati yaa...
<
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=V6dIFhR4WgM>
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, yang juga jatuh di musim panas, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan demi kualitas puasa kita yang optimal :
1.
Luruskan dan kuatkan niat hanya karena Allah
2.
Pahami fiqh shiyam (rukun, syarat sah, hal-hal yang dibolehkan/dilarang, dsb...terkait puasa)
3.
Awali dengan basmalah dan senang hati.
--> Bersenang hati dengan datangnya Ramadhan tidak harus dilakukan dengan pesta yang macem-macem, tapi dengan bersyukur atas kesempatan menikmati Ramadhan dan tidak merasa terbebani. Apalagi di musim panas nih? in syaa Allah kita bisa menikmatinya...
4.
Usahakan sahur yang diakhirkan dan buka yang disegerakan
--> selain karena ada keberkahan dalam sahur kita, makan sahur juga perlu karena waktu puasa yang akan kita jalani cukup panjang.
5.
Makan minum yang cukup dan bergizi, dan istirahat yang cukup
--> menurut sebuah kajian kesehatan yang pernah saya dengar, gizi dari makanan yang dikonsumsi selama puasa perlu diperhatikan, agar memenuhi kebutuhan tubuh. Makanan yang banyak dianjurkan adalah makanan yang kaya serat, sayur, buah, mengandung protein dan vitamin. Minum air yang cukup juga harus diperhatikan agar tidak dehidrasi. Kurangi makanan yang mengakibatkan haus, misalnya banyak mengandung garam atau gorengan.
6.
Hiasi Ramadhan dengan berbagai amal ibadah yang dianjurkan, seperti sholat tarawih, tilawah dan tadabur Al Qur'an, memberi buka puasa, bersedekah, mengikuti kajian-kajian, berdzikir, i'tikaf, dan ibadah yang lainnya yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Siapa yang
memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang
berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun."
(HR. Ahmad,
Nasai, dan dishahihkan al-Albani)
7.
Hidupkan malam dengan qiyaam.
--> Para ulama pada umumnya yang dimaksud dengan qiyamul lail di bulan Ramadhan adalah sholat tarawih. Nah mungkin bagi yang sholat Maghrib dan Isya'nya sudah di jama' taqdim*, akan timbul pertanyaan, kapankah kita bisa melaksanakan sholat tarawih? Hari Jum'at yang lalu saat suami sholat Jum'at di masjid Badr, Hasselt mendapat penjelasan bahwa sholat tarawih akan dilaksanakan berurutan setelah melaksanakan sholat maghrib dan Isya. Hal senada juga pernah saya baca di sebut forumtanya jawab ustadz (diasuh oleh Ust Abas tamam), intinya beliau menyebutkan bahwa sholat tarawih bisa dikerjakan setelah isya, meskipun pelaksanaan sholat isya'-nya dijamak taqdim.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa yang menunaikan shalat
malam di bulan Ramadan dengan keimanan dan mengharap pahala, diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
8.
Menjaga lisan, mata dan hati
--> untuk kesempurnaan ibadah puasa, hendaknya kita "mempuasakan" juga anggota tubuh kita yang lain. Karena memang itulah hakekat dari puasa yang kita jalani, tidak sekedar menahan lapar dan dahaga. Bagaimana bentuknya? Puasa lisan adalah dengan menjaga lisan kita dari apa-apa yang sia-sia atau berdosa, seperti ghibah (ngerumpi), berbohong, adu domba dan sebagainya. Kurangi juga mengeluh! Karena puasa ini juga sekaligus latihan buat kita untuk bisa menahan diri. So, misalnya, jangan mengeluh saat hawanya panas, lapar, haus, dsb. Dinikmati saja semuanya... in syaa Allah akan lebih enjoy :-). Puasa mata adalah dengan menjaga mata kita dari apa yang tidak boleh kita lihat. Puasa di musim panas adalah ujian berat untuk mata kita, karena kebanyakan orang memakai pakaian yang minim. Nah di antara solusinya adalah dengan menjaga pandangan atau meminimalisir keluar rumah, kecuali jika diperlukan sekali seperti kerja, kuliah atau belanja kebutuhan. Puasa hati adalah dengan menjaga hati kita dari hal-hal yang menimbulkan penyakit hati, seperti berprasangka buruk pada Allah atau pada sesama.
9.
Perbanyak dzikir, do'a dan istighfar
-->Sesungguhnya setiap di bulan ramadhan adalah mulia, apalagi di saat kita sedang berpuasa. jadi, mestinya ketika kita harus menjalani puasa dengan waktu yang panjang, mestinya kita tidak perlu galau atau risau. karena, itu artinya kesempatan untuk dilipat-gandakannya pahala akan semakin besar.
Apalagi setiap kita pasti memiliki cita-cita dalam hidup, punya keinginan atau hajat yang ingin terwujud. Jangan egois pula dalam berdo'a, maksudnyaaa.... ingat juga saudara2 kita yang lain, khususnya yang sedang Allah uji dengan kesulitan, kesempitan, ketidaknyamanan, musibah, baik di Indonesia, di palestina, di Mesir, di Belgia, di manapun berada. Do'akan mereka juga. Mari kita manfaatkan waktu mulia ini, khususnya pada waktu-waktu istijabah, di
antaranya:
- Saat berbuka, karena seorang yang berpuasa saat ia berbuka memiliki doa yang tak ditolak.
- Sepertiga malam terkahir saat Allah turun ke langit dunia dan
berfirman, "Adakah orang yang meminta, pasti aku beri. Adakah orang
beristighfar, pasti Aku ampuni dia."
- Beristighfar di waktu sahur, seperti yang
Allah firmankan, "Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Adz Dzaariyat: 18)
10.
Ikuti aktivitas Ramadhan di sekitar tempat tinggal
--> Salah satu cara juga akar Ramadhan kita lebih hidup adalah dengan mengikuti berbagai aktivitas ke-Islam-an yang ada. Biasanya, masjid-masjid atau sekolah atau kampung-kampung mengadakan kuliah shubuh, kajian Dhuha, kuliah senja, tadarusan, pesantren kilat, buka puasa bersama, tarawih berjama'ah, lomba-lomba Islami, dan sebagainya. Nah, ketika sekarang kami tinggal di Belgia yang total penduduk muslimnya hanya 5%, tidak ada acara-acara yang semarak seperti itu. Bahkan tidak ditemui baliho-baliho ucapan selamat berpuasa, yang biasanya memenuhi sudut-sudut jalan
, apalagi rombongan penjual takjil. Sepi! Tidak ada bedanya antara Ramadhan atau bukan. Orang-orang pun tidak risih makan di jalanan, rumah makan tetap buka seperti biasa. Hanya saja, kalau diperhatikan lebih jeli...masjid-masjid tampak lebih penuh dari biasanya. dan bersyukur di Leuven, kota tempat kami tinggal, remas salah satu masjidnya, masjid Al Ihsan, cukup aktif mengadakan acara, termasuk di bulan Ramadhan. Ada 2 kegiatan yang rencananya kami ikuti (khusus muslimah) yaitu Benefit Ramadan (pengajian muslimah) dan I'tikaf lailatul Qadar. Alhamdulillah... tidak mau kalah dengan suasana semarak di Indo, saya pun berusaha menghiasi rumah dengan hiasan-hiasan sederhana dalam rangka menyambut ramadhan. Alhamdulillahnya juga, KPMI menyelenggarakan beberapa kegiatan selama Ramadhan, seperti pengajian dan buka bersama setiap hari Sabtu selama puasa (jadi pekanan, ipv pengajian bulanan biasanya) dan pesantren keluarga (liputannya ditunggu aja yaa... in syaa Allah pelaksanaannya tanggal 19-20 Juli 2013). Selain itu kita juga menyelenggarakan tadarusan online :-) Pokoknya musti kreatif di tengah keterbatasan yang ada, smg Allah meridloi.
11.
Jangan lupa, sempurnakan dengan melantunkan takbir dan membayar zakat fitrah
Itulah beberapa tips mengoptmalkan Ramadhan, based on pengalaman saja. tentunya, dari kita masing-masing punya kiat tersendiri. Yuuuk ber-fastabiqul khoirot... :-) Jangan sampai semangat kita menyambut ZOMER SOLDEN / Summer sale** lebih besar dibanding dengan semangat menyambut Ramadhan Sale. Apalagi di Ramadhan Sale ini, Allah meng-obral aneka kenikmatan dunia-akhirat, mengobral habis-habisan aneka ibadah yang dilipat-gandakan pahalanya, mengobral ampunan, mengobral "free card" untuk bebas dari siksa neraka.
Bismillah...semoga Allah memudahkan kita untuk mengoptimalkan ibadah kita di bulan ramadhan ini, semoga Ramadhan ini lebih baik dari sebelumnya dan semoga Allah mengampuni dosa kita, menerima amal ibadah kita dan "meluluskan" kita dengan predikat muttaqin. Aamiin
Wallohu a'lam bish showab
Leuven, 9 Juli 2013 / 30 Sya'ban 1434 H
------------------
*) Jamak taqdim adalah menggabungkan dua sholat di awal waktu. Berdasarkan hasil keputusan ulama di Islamic center Brussel, pada bulan Mei-Juli ini diper-BOLEH-kan menjamak taqdim sholat Maghrib dan isya'. Hal ini dikarenakan sholat Isya'nya sangat larut malam.
**) Solden = "sale" dalam bahasa Belanda. Di Belgia (dan di Eropa pada umumnya), setiap tahun ada dua kali SALE yakni di bulan januari (winter sale) dan bulan Juli (summer sale).