zondag 4 december 2011

Puasa di bulan Muharram...






Dear brothers and sisters,
Lieve broers en zussen,

Alhamdulillah kita sekarang sudah berada di bulan Muharram, bulan pertama di kalender hijriyah. Inget urutan bulan di tahu Hijriyah kan? Mungkin sebagian lupa atau tidak tahu, karena kita lebih sering menggunakan tanggal dari kalender masehi. Tidak mengapa memang, tapi alangkah lebih baiknya jika kita juga mengenal kalender Islam. hmm...coba kita sebutkan ya....Muharram, Safar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Ula, Jumadi Tsani, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'dah, dan Dzulhijjah.

Alhamdulillah...



Keutamaan bulan Muharram 

Bulan Muharam adalah salah satu dari Empat Bulan Haram atau yang dimuliakan Allah swt. (Bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). Allah swt berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” QS At Taubah: 36

MUHARRAM, artinya: yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tesebut berlaku sampai masa awal Islam. Jadi, sejah Islam datang, orang-orang terdahulu sudah memuliakan bulan ini. 

Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram, Allah menyelamatkan nabi Musa as dan Bani Israil dari kejaran Firaun. --Masih ingat kisah ini kan? Mungkin kita sudah pernah mendengarnya dari guru Agama kita di sekolah.-- Kemudian mereka memuliakannya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah saw. menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai kesyukuran atas pertolongan Allah.

Rasulullah saw. bersabda:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Dari Ibnu Abbas RA, bahwa nabi saw. ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa satu hari, yaitu ‘Asyuraa (10 Muharram). Mereka berkata, “ Ini adalah hari yang agung yaitu hari Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan keluarga Firaun. Maka Nabi Musa as berpuasa sebagai bukti syukur kepada Allah. Rasul saw. berkata, “Saya lebih berhak mengikuti  Musa as. dari mereka.”  Maka beliau berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa” .
(HR Bukhari)

Anjuran untuk berpuasa Asyura

Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa 10 Muharram tadinya hukumnya wajib, kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan.

Dari Aisyah radiyallahu ‘anha, ia mengisahkan,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّافُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ

“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR Al Bukhari No 1897)

Pelaksanaan Puasa Asyura

Rasulullah saw. memerintahkan kepada kita agar "berbeda" dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang-orang musyrik. Oleh karena itu terdapat beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura.

Dalam sebuah riwayat, rasulullah SAW bersabda, Jika aku masih hidup hingga tahun depan, aku akan berpuasa hari ke-sembilan-nya pula. (HR Ahmad dan Muslim)


Jadi, berdasarkan hadits tersebut, dapat dipahami bahwa anjuran puasa adalah tanggal 9 (Tasu'a) dan 10 (Asyura) Muharram.


Ada juga pendapat ulama, seperti Asy Syaikh Salim bin ied Al Hilaly, beliau menyampaikan bahwa "Sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa untuk menyelisihi orang Yahudi adalah dapat dengan puasa juga hari sebelumnya atau sesudahnya". Mereka menggunakan dalil yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW,
"Puasalah kalian hari Asyura, dan selisihilah orang Yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya"
Meski pendapat ini disebutkan dalam Syarah Riyadus Shalihin karya Asy Syaikh Muhammad bin Sholeh al Utsaimin, bahwa hadits tersebut kurah kuat, sebagian ulama tetap menggunakannya sebagai dasar dalam pelaksanaan puasa di bulan Muharram ini. Secara umum, pelaksanaan  puasanya dapat dilaksanakan tanggal : 9 dan 10 Muharram, 10 dan 11 Muharram, atau 9, 10, 11 Muharram. 
 
Untuk tahun 1433 H ini, berdasarkan kalender hijriyah yang saya punya (sumber : www.islamicfinder.org), tgl 10 Muharram jatuh pada hari Senin 5 Desember 2011.Hal ini sedikit berbeda dengan kabar bahwa pemerintah Saudi Arabia telah menyampaikan bahwa tgl 10 Muharram jatuh pada hari Selasa 6 Desember 2011. Ala kulli hal, satu hikmah juga yg didapat dengan berpuasa sebelum/sesudah tgl 10 Muharram, adalah mengantisipasi perbedaan penentuan tanggal seperti ini.

Fadhilah Puasa Asyura

Abu Qotadah Al Anshoriy berkata,
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? 
Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.”
 
Untuk memperkaya pemahaman tentang bulan Muharram, silakan baca "Tausyiah seputar Bulan Muharram : keutamaan, legenda, mitos dan bid'ah" dan bisa dilihat di sini
 
Wallohu a'lam bish showab



gambar : salaf-us-saalih.com

Gelukkige Nieuwjaar 1433 H...

Dear all,

Selamat Tahun Baru 1433 H
Semoga Allah mengampuni dosa kita yang lalu dan membimbing langkah-langkah kita ke depan...Amien

*berdasarkan kalender hijriyah yang kami gunakan (sumber : www.islamicfinder.org), 1 Muharram1433 H jatuh pada tanggal 26 November 2011*
Doa akhir tahun :

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.

Doa Awal Tahun : 

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.
gambar : widjar.wordpress.com