vrijdag 24 augustus 2012

Ramadhankoe : Ini Ramadhan keempat (1)


Ramadhan ini bukanlah Ramadhan yang pertama... Sudah hampir 30 Ramadhan, kujalani sejak lahir (aku lahir di bulan Ramadhan :-)) atau Ramadhanku yang ke 4 di tanah rantau. meski demikian, aku tetap excited menyambutnya. Kenapa ya? Apalagi kalau tidak karena "bocoran" Allah tentang betapa mulianya bulan ini. Betapa besar "sale" yang sudah dijanjikan oleh-Nya.... Welkom Ramadhan 1433 H!

Di beberapa tulisan mendatang berisi tentang beberapa aktivitasku untuk menghiasi ramadhan
- Program yaumiah
- Rihlah, Buka dan Sahur bersama Saudara di Praha (21-23 Juli)
- Tadarus Al Qur'an Online, Khatam Tiga kali (setiap hari dari Senin-Jum'at)
- Tadarusan dan Bukber bersama mahasiswa/i Indonesia di Leuven (setiap hari Rabu)
- Pengajian KPMI (setiap Sabtu)
- Pesantren Anak (28 juli)
- Takziah dan Membantu merawat jenazah (7 Agt)
- Bikin kue (9 dan 13 Agt)
- Menjemput Lailatul Qadar (14 Agt)

Program yaumiah

Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Setial amal kebajikan akan dilipatgandakan pahalanya. Wah... siapa yg tidak tertarik?? Apalagi saya, yg merasa amal kebajikan belum seberapa, malahan catatan amal keburukan yang mungkin sudah menggunung. Astaghfirullohal adziim...

Katanya bulan ini memang konon sangat istimewa... yg biasanya pelit jadi suka berbagi, yg biasanya jarang senyum, jadi ramah, dan yang biasa kurang tidur jadi... (isi sendiri yaah...hehe). Memang dahsyat bulan ini, sampai-sampai Allah mengikat syetan-syetan dan menutup rapat pintu neraka. So, kalau masih saja ada yang bermaksiat berarti bukan karena syetan donk... Bulan ini memang bulan yang pas untuk melatih diri untuk menahan lapar, dahaga dan nafsu. nah, saya sendiri menjadikan bulan ini untuk melatih diri untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah. Bersyukur saya tidak sendirian, ada suami, teman, sodara yang memiliki keinginan yang sama...sehingga kita mebisa saling menguatkan dan saling menyemangati.

Ibadah yaumiah seperti sholat fardhu, sholat sunnah, tilawah Al Qur'an, tadabbur Al Qur'an, hafalan, shodaqoh, sampai i'tikaf pun di-planning. Kami buat catatannya, agar bisa di-mutabaah alias dievaluasi. Semoga Allah memudahkan dan menerima...dan yang tidak kalah pentingnya, semoga tetap bisa di-istiqomah-kan selepas ramadhan...aamiin...

Satu target yaumiah yang belum terlaksana tiga Ramadhan belakangan adalah i'tikaf. Hmmm... rinduu skali dg kegiatan ini. Semoga tahun ini terlaksana... (cerita lengkapnya baca di tulisan selanjutnya ya).

Emang benar bahwa "al imaanu yaziidu wa yankus", artinya : iman itu naik dan turun. Itu dalil yang sering dijadikan alasan kalau ibadah kita naik-turun, saat terasa malas beribadah. tetapi apa iman seperti itu secara otomatis?secara tiba-tiba? ternyata tidak... iman akan naik karena amal sholeh dan akan turun karena kemaksiatan. Nah, berarti ibarat maen mobil-mobilan, kita yang pegang remote control-nya. kalau udah melakukan amal sholeh, terus dijaga...ya dijaga ibadahnya dan keikhlasannya. sebaliknya, kalau udah bermaksiat, musti cepat-cepat bertaubat dan memperbanyak amal sholeh utnuk "tambal sulam" begituu... Masalahnya, kadang kita ga sadar kalau sedang/telah bermaksiat. misal ga sengaja bergunjing, berprasangka buruk, sombong, dan sebagainya... Salah satu solusinya, ya belajar dari Umar ra, yang setiap harinya sebelum tidur, beliau bermuhasabah, bertaubat dan memaafkan orang lain. jadi, ga nunggu lebaran saling memaafkannya...hehe

Semoaga dengan bekal "tabungan" ramadhan kita, Allah mengangkat derajat kita menjadi golongan orang yang bertaqwa. taqabbalallohu minna waminkum, syiyamana wasyiyamakum, qiyamana waqiyamakum, kullu 'aam wa antum bi khoir...

Rihlah, Buka dan Sahur bersama Saudara di Praha

Puasa kali ini diawali saat kami tidak berada di rumah kedua kami (rumah kedua=Belgia). Kebetulan, sejak beberapa hari sebelum puasa, suami harus mengikuti conference di Praha. Jadi teringat saat hari pertama puasa, kami bangun kesiangan sehingga ga sempat sahur (sepertinya sih agak kecapaian setelah jalan-jalan ke karlsteijn Castle). Kasihan sekali suamiku karena hari itu hari terakhir conference dan puasanya juga panjang (sekitar 18 jam). kalau saya sih, ga masalah...karena kebetulan memang sedang tidak puasa. Alhamdulillah 'ala kulli hal, Allah memberi kekuatan padanya.

Keesokan harinya, ga pingin kecolongan lagi... saya tidak tidur terlalu larut. Berbekal makanan sisa makan malam (maklum, hotel ga menyediakan makan sahur...hehe), aku menemani suamiku makan sahur. Hari itu, kami harus check out dari hotel. Mas Ali, sepupuku yang memang tinggal di Praha, memboyong kami ke rumahnya. Wah senangnya... Senang karena bakalan buka puasa bersama sodara dan senang akan bertemu duo ponakan yang cantik-cantik dan menggemaskan. Benar sekali dugaanku! Sekitar 2 jam menjelang buka, mas Ali mengajakku menyiapkan buka. Dia mengeluarkan beberapa tas kresek besar dari kulkas...yang isinya daun kemangi dan kangkung. Fresh from the garden! Ya Allah, saya udah lama ga makan kedua jenis sayur ini... di belgia ga ada kemangi dan kangkungnya mahal:) Dengan bimbingan chef Ali, kita bikin sambel kemangi (yang akhirnya saya juga bawa sebotol gedhe ke Belgia...hehe), tumis kangkung, sayur lodeh, ikan bakar, ngegireng kerupuk. Hmm....ngecess dah sepanjang masak-memasak kali ini...hehe.

Allohu Akbar Allohu Akbar...adzan maghrib berkumandang saat jam menunjukkan jam 9 malam. Alhamdulillah... saya yang ga ikut puasa pun ikut senang melihat wajah-wajah sumringah para shooimin...hehe. Setelah berta'jil kurma dan es buah, mereka langsung sholat berjama'ah. dan kemudian dilanjutkan dengan menyantap makan besar. Sungguh menu yg sangat istimewa, berbeda dengan buka puasa kemarin yang serba seadanya. Sambil menikmati sajian luar biasa ini pun kami bercanda dan ngobrol ngalor-ngidul..... fabiayyi 'aala irobbikumaa tukadz dziban. Indahnya!

Keesokan harinya, sekitar jam 2 pagi kita sudah terbangun untuk persiapan sahur. Meski perut masih terasa kenyang karena baru beberapa jam yang lalu diisi, sekarang kami tetap harus mengisinya. 'kan melaksanakan sahur itu sunnah rasul. Apalagi hari ini kami juga berencana akan rihlah ke sumber air panas "Karlovy Vary", yang berjarak 123 km dari Praha. Musti jaga stamina dan isi "bensin" dulu sekarang... insya Allah berkah:-)

Hmmm...kebersamaan ini sepertinya harus berakhir esok hari karena kami harus kembali ke Belgia. Insya Allah akan dilanjutkan lain waktu...Subhanalloh bisa berbuka dan sahur bersama orang terkasih sangatlah menyenangkan, apalagi menunya juga sangaaat istimewa. Di sisi lain, tetep kita harus menghindari berlebih-lebihan...karena bisa jadi, di saat yang sama, saudara-saudara kita di belahan bumi yang lain tidak bersahur atau berbuka. Bukannya tidak mau berbuka/sahur, tetapi mereka tidak punya makanan untuk buka ataupun sahur. Semoga kita terhindar dari berlebih-lebihan dan mubadzir.

(bersambung)

Geen opmerkingen:

Een reactie posten