vrijdag 24 juni 2011

Sekedar renungan kerinduan...

"Alhamdulillah, aku positif" ujar seorang wanita
"Bentar lagi aku jadi ibu" ujar wanita yang baru saja menikah
"Syukurlah...adinda akan punya adik lagi. memang adinda sudah gedhe" ujar seorang ibu paruh baya
"Mas, saya mual-mual terus niyy. Sekarang ngidam rujak. Belikan yaa.." ujar seorang istri dengan manja pada suaminya, dan biasanya meskipun sulit/repot, si suami akan dengan senang hati memenuhinya.
"Alhamdulillah, telah lahir putra kami ke...bla..bla..bla..." bunyi sebuah email yang rasanya tak kan sanggup menggambarkan kebahagiaannya, meski sudah dikasih gambar bunga-bunga atau hiasan lainnya.


Hmm...ungkapan-ungkapan itu terdengar indah, meski terkadang diiringi mual-mual yang mengganggu, bahkan dengan mempertaruhkan nyawa sang ibu. Sakitnya? Rasa sakitnya (seolah) terkubur oleh luapan syukur yang tiada terkira. Jujur saja, saya pun ingin...ingin bisa memberikan kabar gembira itu pada orang-orang tercinta. Semoga pada suatu saat nanti...tiba giliran saya.

Diiringi hujan yang gerimis..sama gerimisnya dengan hati ini...saya merenung...
Banyak sekali hal yang Allah ajarkan...
  • ketika ada seseorang yang dengan mudah bisa mendapatkan keturunan, bahkan terkadang tanpa diduga atau biasa disebut “kebobolan”. itu artinya, Allah sedang menunjukkan bahwa Ia memang Maha Berkehendak. Ia Maha Memudahkan urusan yang dikehendaki-Nya.
  • ketika ada seseorang yang bertahun-tahun menikah dan divonis tak dapat memiliki keturunan, kemudian..ajaib...ia bisa mendapatkan anak, bahkan bukan hanya 1, tapi lebih. Itu tandanya, Allah sedang menunjukkan ke-Maha Kuasa-annya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Sehingga itu membuatku semakin yakin bahwa aku harus berharap dan meminta hanya kepada-Nya.
  • ketika ada seseorang yang meringis kesakitan karena (katanya) bawaan bayi atau bahkan sampai si ibu harus meregang nyawa saat melahirkan. itu artinya, Allah menunjukkan bahwa demikianlah awal perjuangan seorang (calon) ibu, yang kemudian membuatku juga "kesakitan" karena belum dapat membalas jasa ibuku.“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang (ibu- bapanya); ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Lukman  14- 15) 
  • ketika ada seseorang yang menangisi atau bersedih atas kelahiran anaknya karena merasa belum siap menjadi orang tua. Itu artinya, Allah sedang mengajarkanku agar bersiap diri dan bebenah (apakah aku sudah siap??).
  • ketika ada seorang ibu/ayah yang membunuh atau membuang anaknya karena malu atau alasan lain. Sungguh, itu membuatku terluka, karena kami telah lama merindukannya, dan mereka yang dimudahkan Allah untuk mendapatkannya malah...Astaghfirullohal adzim. Tapi, kuyakin, Allah-lah sebaik-baik Pelindung dan Penyayang.
  • ketika ada seorang ibu/ayah yang keteteran ibadahnya lantaran (alasannya) sibuk mengurus anak-anaknya atau sibuk bekerja untuk bisa menghidupi anak-anaknya. Itu artinya, Allah mengajariku..betapa aku harus bersyukur atas nikmat keluangan waktuku (sudahkah amal sholihku lebih banyak dari mereka??)
  • ketika ada seseorang yang memiliki banyak anak dan tetap banyak pula amal sholihnya dan segudang karya/prestasinya. Sungguh hal itu membuatku iri...(insya Allah ini iri yang dibolehkan :-)). Itu artinya, Allah mengajariku betapa pentingnya pertolongan Allah, manajemen waktu dan menjaga “kedekatan” hubungan dengan Allah. Aku harus berlatih dan berusaha!
  • ketika ada seseorang yang memiliki anak dan ia (mengeluh) tak mampu mengurus anaknya. Itu artinya, Allah mengajarkan bahwa mengurus (dalam arti, mendidik dan membesarkan) anak adalah suatu hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, saya harus belajar dan terus belajar.
  • ketika ada anak yang mewarisi akhlak baik orang tuanya. Itu artinya, Allah mengajarkan bahwa anak akan mewarisi nilai-nilai yang diyakini kedua orang tuanya. Sehingga saya harus terus memperbaiki diri dan memperbanyak bekal kebaikan.
  • ketika ada anak yang mewarisi akhlaq buruk orang tuanya. Itu membuat saya takuuut...khawatir dengan keturunan saya kelak. Sehingga membuat saya harus perbanyak istighfar dan tinggalkan kemaksiatan. ya...anak adalah investasi, kalau kita menanamkan keburukan...itulah juga yang akan kita panen. naudzubillahi min dzalik.

Dan kini, ketika Allah belum mengaruniai kami keturunan di usia pernikahan yang tidak sedikit lagi. Itu artinya, Allah mencintai kami, Allah menyukai derai air mata kami yang menetes saat kami hanyut dalam panjatan do'a dan pengharapan dan Allah memberikan kami sejuta kesempatan untuk belajar...sehingga saat "amanah" itu datang, kami benar-benar siap untuk memberi yang terbaik. Semoga kami bisa terus bersabar, dapat memahami setiap pelajaran dari-Nya dan bisa mensyukuri berjuta nikmat lainnya yang telah Ia anugerahkan.

Robbi laa tadzarnii fardhan waanta khoirul waaritsiin

teriring do'a...

Semoga Allah berikan kemudahan bagi para orang tua di mana pun berada untuk terus meningkatkan kesholehan diri dan dalam mendidik serta membesarkan putra-putrinya. Sehingga kelak terlahir putra-putri yang sholeh-sholehah, yang bisa menjadi investasi kebaikan bagi kedua orang tuanya fid dunya wal akhiroh...

Semoga Allah memberikan kesabaran bagi pasutri yang belum dikaruniai keturunan, menguatkan ikhtiarnya, mengijabah do'anya dan membukakan baginya pintu kebajikan yang lain untuk investasi fid dunya wal akhiroh.

Geen opmerkingen:

Een reactie posten