maandag 7 november 2011

Drie jaar...


Alhamdulillah, ik ben al drie jaar in Belgie (saya sudah 3 tahun tinggal di Belgia) ^_^

Alhamdulillah sudah 3 tahun ini kami tinggal bersama (lagi), setelah lebih dari setahun kami menjalani suka-duka LDR (Long Distance Relationship). Sebagaimana layaknya setiap pasangan suami istri, kami juga ingin tinggal bersama dalam cinta dan meraih cita, juga saling berbagi suka dan duka dan saling meringankan beban. Fabiayyi 'ala irobbikuma tukadzdziban. Nikmat dari Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan... Nikmat kesyukuran atas reunion ini pun menginspirasiku untuk mengikuti sebuah ajang lomba penulisan. Hasilnya, alhamdulillah, karyaku yang berjudul "Bersatunya Cinta, Jawaban Atas berjuta Do'a" bersama karya puluhan penulis yang lain dibukukan dalam sebuah buku antologi.

Sebuah pertanyaan besar yang menggelayut di pikiranku saat ini adalah.... Apa yang sudah saya perbuat selama 3 tahun ini?

Bagi seorang balita, 3 tahun adalah waktu yang cukup untuk bisa "merepotkan" kedua orang tuanya karena dia menjadi sangat aktif, lari kesana-kemari. Rasa ingin tahunya yang sudah cukup besar sangat menguji kesabaran kedua orang tuanya juga, begitu pula semangatnya untuk meniru orang yang ada di sekitarnya. So, sudah banyak perkembangan (secara fisik, emosional, mental, rohani, dan sosial) yang terjadi pada balita di usianya yang ke tiga.

Bagi seseorang yang sedang melanjutkan studi pasca sarjana, waktu 3 tahun itu sudah lebih dari cukup untuk bisa menghasilkan sebuah karya tesis (biasanya, hanya dibutuhkan 1-2 tahun untuk meyelesaikan program master).

Bagi seorang pegawai, waktu 3 tahun setidaknya cukup baginya untuk bisa memahami job description dan bisa beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Bahkan, tidak jarang, di tahun yang ke tiga ini, mereka sudah naik jabatan.

Lantas, bagaimana dengan saya?  

Apa yang sudah saya perbuat selama 3 tahun ini? 
Sudahkah ada peningkatan kapabilitas diri saya? Karena Allah menciptakan setiap manusia itu dengan segenap potensi dirinya.
Sudahkah saya memberi manfaat bagi pasangan (suami), keluarga, komunitas sekitar, negara atau umat? Padahal sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberi manfaat bagi orang lain...

Astaghfirullohal adziim...rasanya belum banyak yang telah saya perbuat. Padahal adalah suatu kenikmatan yang luar biasa bagi saya, bisa tinggal bersama suami tercinta dan kebetulan berkesempatan untuk menikmati hidup di luar negeri. Bukankah itu sebuah kenikmatan yang patut disyukuri? Apalagi juga sudah "berkorban" untuk tinggal jauh dari keluarga besar beserta segala culture, kenyamanan dan makanan-makanan enaknya.
Ya Allah, ampuni hamba yang belum benar-benar mensyukuri semua ini. Padahal hamba yakin seandainya hamba lebih sungguh-sungguh mensyukurinya maka akan Kau tambahkan nikmat ini.

3 tahun bukanlah waktu yang singkat...untuk bisa belajar tentang sebuah kehidupan, untuk bisa melihat setiap kebesaran Allah, untuk bisa mendengar suka duka saudara, untuk bisa mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan, untuk bisa berprestasi yang akan membawa kemanfaatan di dunia dan di akhirat.

Saya sadar bahwa saya masih takut untuk BERMIMPI. Padahal sejak kecil pun kita sudah diajari untuk memiliki CITA-CITA, yang sayangnya seiring berjalannya waktu cita-cita itu hanya menjadi cerita lama. Alhamdulillah, Allah sudah mengingatkan...dengan cara dipertemukan dan berinteraksi dengan teman-teman yang sedang kuliah di sini. Rasanya seperti "tertampar", terbangun dari tidur yang panjang. Tidak sedikit dari mereka yang berkesempatan untuk menuntut ilmu di sini, bukan hanya "kebetulan", tapi berawal dari sebuah IMPIAN yang disempurnakan dengan IKHTIAR dan DO'A.

“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.” - Arai”
Andrea Hirata, Sang Pemimpi

Mendengar cerita dari orang-orang hebat yang saya temui, membuat saya semakin yakin bahwa pasti Allah juga memberi saya potensi untuk menjadi hebat. Tidak sedikit dari mereka berusia jauh lebih muda dari saya. Dan ada pula yang umurnya hampir sama dengan umur ummi, tapi semangatnya luar biasa. Tidak sedikit dari mereka pun tidak lebih lama dari saya tinggalnya di Belgia-nya...tetapi mereka sudah bisa BERKARYA dan menghasilkan/mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Meski saya bukanlah mereka, tapi saya ingin mengambil pelajaran dari mereka dan ingin menjadi seperti mereka. Semoga kehebatan itu nantinya benar-benar "bernilai" di dunia dan di akhirat...amien

Sebagai salah satu contohnya adalah keinginan saya untuk melanjutkan studi di sini. Hmm...saya merasa masih belum membuat planning yang jelas untuk persiapannya, kesungguhan pun jadi mengambang. Sehingga waktu pun berlalu begitu saja...tanpa saya bisa menariknya kembali. Astaghfirullohal adziim... Saya perlu lebih pinter lagi dalam mengelola waktu, memprioritaskan pekerjaan, dan sebagainya. Semoga "lecutan" ini bisa mengembalikan semangat saya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih bermanfaat. Untuk keinginan yang satu ini, suamiku tercinta sangat mendukung dan tidak henti-hentinya terus mengingatkan. Karena memang agar kesempatan yang ada benar-benar saya manfaatkan. *Ayo smangat Ellyyy...*

Bismillah, semoga hari ini menjadi sebuah awalan untuk saya luruskan niat, sempurnakan ikhtiar, dan kuatkan dengan do'a. AWALAN (yang mungkin sudah agak terlambat) untuk IKHTIAR dalam menggapai CITA yang masih belum tertunaikan dengan sempurna (musti lebih SERIUS dan SUNGGUH-SUNGGUH lagi..). Beter laat dan nooit (lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali). Selama kesempatan itu masih ada...semangaaaat...^__^

"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan" 
(QS. At Taubah 105)

Teruslah bergerak, hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu
Teruslah berlari, hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu
Teruslah berjalan, hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu
Teruslah bertahan, hingga KEFUTURAN itu FUTUR menyertaimu
Tetaplah berjaga, hingga KELESUAN itu LESU menemanimu
(Ustadz Rahmat Abdullah)


Bismillah...
semoga Allah beri kemudahan dalam mencapai CITA-CITA yang belum tercapai
semoga Allah menerima amalan dan beri ke-istiqomah-an pada amal kebajikan yang baru sedikit, yang sudah saya kerjakan
semoga Allah berikan ampunan dan kemampuan/kekuatan untuk mengurangi dan menghilangkan banyaknya kedzoliman/keburukan yang sudah saya kerjakan
semoga Allah memberi keberkahan di setiap DETIK yang tersisa...


Leuven, 7 November 2011

Geen opmerkingen:

Een reactie posten