zaterdag 19 november 2011

Kado Pernikahan yang Tertunda



Dear all,

Kira-kira sepekan yang lalu saya mendapat undangan walimah dari teman. Subhanalloh...Allohu Akbar...Surprise! Keduanya (pengantin laki-laki dan perempuan) adalah orang yang cukup kukenal. Keduanya adalah adik kelasku dan juniorku di ekskul PMR. Begitulah...ketika Allah sudah berkehendak, tidak ada seseorang pun yang bisa menghalangi. Dulunya sih, sepertinya mereka biasa-biasa saja. Tidak ada hubungan special. Hmm....atau aku yang tidak tahu saja? Wallohu a'lam... Sudahlah, aku tidak ingin membicarakan tentang ihwal hubungan mereka, karena aku memang tidak perlu tahu...hehe.

Kembali ke laptop...hehe, maksudnya tentang undangan walimah, dengan keberadaanku yang di negeri seberang...atau seberangnya seberang malah..., aku mohon maaf tidak bisa menghadirinya. Hanya seuntai do'a yang kutulis lewat wall FB-nya yang bisa kuberikan.

Hari pun berlalu...aku sempat mengintip wall FB-nya, subhanalloh ada upload-an beberapa foto pernikahan mereka...sumringah, keduanya tampak bahagia.Alhamdulillah... dan melalui "muka buku" mereka pula lah, aku tahu bahwa mereka ber-honeymoon ke luar negeri. Wah...senangnya.

Sejenak pikiranku melayang ke peristiwa yang terjadi padaku di th 2005. Setelah menikah, kami tidak sempat berbulan madu. Bahkan 3 hari setelah menikah, saya harus masuk kuliah, meski hanya untuk mengikuti sebuah ujian. Wah...banyak yang bilang...segitunya.... "pengantin baru masa' langsung ke kampus". tak kuhiraukan mereka, karena memang ini darurat...hehe. Dengan pertimbangan dosen yang killer, saya pun tidak berupaya untuk mengambil ujian susulan atau tidak mengikuti kelas-nya. Intinya, aku tidak mau "bermasalah" dengan beliau...hehe. Begitulah "seni"nya pernikahan kami...pernikahan ala mahasiswi...hehe. Eits..tapi jangan dianggap "garing" ya... tetep aja bisa curi-curi romantisnya. Gimana ga romantis coba, waktu ujian itu saya ditungguin sama suami tercinta ^_^ (blushing mode on). Tapi, nungguinnya ga di kelas lah...ntar banyak yang ngiri...hehe.

Nah, tanpa dinyana...si pengantin baru yang kabarnya sedang honeymoon ini menyapaku... Ada kabar apa nih? tumben... Ketika sedang chatt dg si suami baru, Tiiit.... si istri baru juga menyapaku. Komplet dah... Atau skalian conference aja ya? atau jangan2 mereka saling bersebelahan?....so pasti. Hehe....pengantin baru githu loh...

Dari obrolan singkat dengan mereka, membuat tanganku gatal untuk mengirimkan sebuah email yang berisi nasehat. Sebenernya sih nasehat ini adalah untuk diriku sendiri...tapi, aku hanya ingin berbagi. Siapa tahu mereka juga bisa mengambil manfaatnya? Saling berbagi begitu lah... Apalagi dulu, aku sering menjadi tempat curhat bagi teman-teman dan adik-adik kelasku. Sampai-sampai aku dipanggil "ibu kost" (sok keibuan critanya...hehe)...hehe.  Yang membuat aku agak surprise adalah dalam waktu singkat, aku bisa menuliskan sebuah email yang menurutku cukup panjang...subhanalloh. Semoga ini petunjuk dari Allah...untukku dan untuk mereka...

Biar teman-teman ga penasaran sama isinya, ini aq copas aja isinya ya... Siapa tahu bermanfaat dan menjadi "kado pernikahan" bagi kalian...^_^

Leuven, 19112011

****************************************************************************

Assalamu'alaykum wr wb

Dear adik2ku yg sholeh dan sholehah.

Alhamdulillah, puji syukur hanya pada Allah yang skali lagi memunjukkan ke-Maha Besar-an Nya, yang telah menyatukan kalian dalam sebuah ikatan pernikahan yg suci.

Barokallohu laka wa baroka 'alayka wajama'a bainakuma fi khoir.

Semoga "ikatan" ini mendapat ridlo Allah SWT.

Sudah menjadi anjuran bagi setiap muslim untuk ikut ber-tahniah (ikut bahagia) jika ada kabar gembira dari saudaranya. Untuk itu, dg kabar gembira "pernikahan" kalian, saya ingin memberikan hadiah. Mohon maaf jika kami blm bs memberikannya saat hari -H- yg lalu... Dan chatt kita barusan, membuat saya jadi ingin memberikan sesuatu pada kalian. Karena mengingatkan saya pada memori 6 th yg lalu, di saat saya mulai menapaki dunia "rumah tangga". Saya merasa membutuhkan sesuatu yg namanya NASEHAT. so, mudah2an tulisan sederhana ini bisa "dianggap" sebagai hadiah dari seorang kakak *eh, maap...ngaku-ngaku kakak nih...hehe*, sekaligus refleksi diri bagi sy yg belum lama menjalani dunia ini dan sebagai semangat untuk terus belajar...be better and better...biidznillah

----------------------------------

Pesen saya buat kalian yg masih "gress" agar tidak stress adalah sabar... ("jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu"). Biasanya, ketika awal pernikahan, kita mulai menemui perbedaan2. Bayangkan, kalian adalah 2 insan yg lahir dari rahim yg berbeda, besar di lingkungan/latar belakang yg (mungkin) berbeda, budaya/kebiasaan yang berbeda, dan perbedaan2 yg lain. Jadikan perbedaan itu sesuatu yg indah...
Terimalah pasangan kita apa adanya...
Janganlah terlalu banyak menuntut ini-itu pada pasangan...tetapi sebaliknya, tuntutlah diri kita masing2 untuk berbuat yg terbaik pada pasangan dan terus memperbaiki diri...
"Janganlah terlalu menuntut suami kita menjadi se-sholih Muhammad SAW, sementara kita belum se-sholihah Khadijah ra"
Jadikan ridlo Allah, sebagai tujuan utama dalam berumah tangga, insya Allah kalian akan terpelihara.

Khusus buat ....(pengantin laki-laki), jadilah imam yg baik.
Setidaknya kita bisa mengambil hikmah dari seorang "imam" itu :
- imam itu pemimpin : tdk boleh sombong, krn seseorang itu disebut imam karena ada makmum. kl dia sholat sendirian, maka dia tidak bisa disebut imam.
- memimpin gerakan sholat yang ditiru makmum : berhati-hatilah, lakukanlah apa yg diperintahkan dalam Islam, jangan melakukan hal-hal yg dilarang.
Barang siapa berbuat kebaikan maka dia berpahala dan akan mendapat pahala dari orang yang mengikutinya. Barang siapa yang berbuat kejahatan maka dia berdosa dan akan mendapat dosa dari orang yang menirunya (HR. Bukhori-Muslim)
- Gerakan sholatnya sebaiknya tidak terlalu cepat / tidak terlalu lambat : perhatian pada makmum (baca:istri), memperhatikan hak/kebutuhannya.
- Perhatian jika mendapat "teguran" dr makmum : jika ia melakukan kesalahan, ia hendaknya menerima "teguran" dengan lapang dada.

Khusus buat ... (pengantn perempuan), jadilah makmum yang baik.
Setidaknya kita bisa mengambil beberapa hikmah dari seorang "makmum" itu :
- makmum boleh melakukan gerakan setelah imam melakukan : berusahalah untuk menjaga komunikasi yang baik dg suami, lakukan sesuatu dg ijinnya, berusaha untuk setia (selama ia tidak melanggar syariat-Nya).
- makmum wajib mengingatkan imam yg melakukan kesalahan dlm gerakan/bacaan sholat : peliharalah semangat untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran, dan tentunya sebaiknya memperhatikan adab/tata caranya dlm menasehati.
- berdiri di bagian belakang/samping belakang imam dan tidak boleh bersuara lantang seperti imam : qanaah dan bersyukur dengan posisnya, tidak mengutamakan ego-nya.

Insya Allah masih banyak hikmah lain yang bisa didapatkan, dan masih banyak dr ayat Al Qur'an dan Hadits yg bisa dikaji, juga banyak tausyiah dari para asatidz yg bisa direnungkan, agar kita mendapatkan keberkahan dalam berumah tangga...

Subhanalloh...entah apa yang membuat tangan saya terbimbing untuk memencet tuts-tuts keyboard dan menuntun jalan pikiran saya hingga menghasilkan tulisan ini, di sela-sela waktu menunggu waktu berbuka puasa. Biidznillah...semoga ada manfaatnya dan menjadi nasehat bagi diri sendri.

----------------------------------

Semoga Allah menjadikan kita semua, pasangan suami istri yang diridloi Allah. Amien

Mhn maaf lahir batin, jika ada yg salah/kurang berkenan.
Selamat ber-honeymoon...mg rihlahnya barokah...

Salam "dingiiin"....,
wassalamu'alaykum wr wb
Elly

Geen opmerkingen:

Een reactie posten