zondag 24 februari 2013

"Ibu", yang Membuatnya Jatuh Hati pada Islam

Sabtu kemarin, pengajian bulanan KPMI bertempat di Belgische Islamitisch Centrum, De Koepel Moskee, Antwerpen. Istimewa memang... Kami bersilaturrahmi dengan muslim di sini yang mayoritas dari Maroko dan Belgia. Tausyiahnya pun akan disampaikan oleh Imam Masjid De Koepel, ....

Sebelum masuk ke acara pengajian, ada acara yang menarik, yaitu pembacaan syahadat oleh dua orang remaji, yang satu asli Belgia dan satunya keturunan Afrika. Subhanalloh...Allohu Akbar! Suasana haru pun menyelimuti kami semua. Sesaat setelah pembacaan syahadat itu, kami mengucapkan ucapan selamat pada mereka berdua, kami menyambutnya dengan sholawat badar...layaknya menyambut orang yang mulia dengan hati terbuka dan gembira. ya...memang mereka berdua adalah mulia, Allah telah mencurahkan hidayah kepada kedua gadis ini.

Tertarik dengan ke-islam-an mereka, aku pun mengambil kesempatan untuk berbincang intens dengan salah satunya, Clara namanya. Gadis asli Belgia ini baru berusia 16 tahun. Sebelumnya saya tak menduga dia lah yang (baru) masuk Islam. Saya duduk tak jauh darinya dan teman-temannya. Begitu pengurus Masjid menyebutkan bahwa akan ada dua orang yang masuk Islam, mereka semua sekitar lima orang beranjak meninggalkan tempatnya. Hmm...yang mana ya yang bersyahadat? apalagi tak tampak gambarnya di layar TV yang ada di tempat jama'ah putri, hanya terdengar suaranya saja. Ketika selesai dan mereka kembali, kami pun ingin menyambutnya. Beberapa orang "menyalami" seorang muslimah yang belum berjilbab, satu-satunya yang ada di antara mereka. Saya memilih tidak langsung menyalami, tetapi saya tanya apakah dia yang baru masuk Islam? Dia bilang, bukan. Saya orang maroko, sudah muslim sejak lahir. Dia pun menunjuk salah seorang temannya, gadis berkulit putih yang tampak semakin canting dengan jilbabnya, ya dialah Clara.

Usai mengucapkan selamat, saya mulai berbincang lebih jauh dengannya. Dia bercerita bahwa sudah setahun terakhir dia mempelajari Islam. Dari siapa dia mengenal Islam? Saya tertarik akan hal ini karena kedua orang tua dan keluarganya adalah non muslim. Dia mengatakan bahwa ia mengenal Islam dari teman-temannya. Hingga kemudian dia tertarik. Salah satu ajaran Islam yang membuatnya indah adalah bagaimana Islam sangat memuliakan seorang Ibu. Katanya, dia sebagai wanita sangat tersanjung. Begitu pula ajaran Islam yang lainnya, yang menurutnya membuat hatinya tersentuh. Sehingga dia memutuskan hari ini, Sabtu, 23 Februari 2013, dia memeluk agama Islam. Dia pun sekarang merasa bahagia dan tenang hatinya. Allohu Akbar! Bergetar hati ini saat dia menceritakan hal ini. Semoga Allah terus menyiraminya dengan rahmat, cinta, keimanan dan kebahagiaan. Saya pun memeluknya sekali lagi...sambil berkata bahwa meski keluarga dekatnya belum mendukungnya, insyaa Allah kini ia memiliki keluarga besar, kami semua. Dia pun tersenyum dan mengucap terima kasih.

Saat tiba waktu sholat maghrib, saya sempat menanyakan apakah ia membutuhkan buku-buku tentang Islam, termasuk tentang sholat? *kebetulan saya mempunyai beberapa buku-buku Islam berbahasa Belanda. Ingin skali kuhadiahkan padanya* Dengan senyum dia mengatakan bahwa dia bisa sholat koq, meski belum mengerti bacaannya. Dia mencari informasi di internet. Subhanalloh... semoga Allah terus memudahkannya dalam menyempurnakan ke-Islam-an dan keimanannya.

Rasa ingin tahunya pun besar. Tak malu ia menanyakan tentang sesuatu yang tidak dipahaminya. *mungkin karena pola didikan di sini yang cukup mengapresiasi orang yang bertanya dan membuat orang tidak malu bertanya atau berpendapat* Seusai sholat dia bertanya tentang apa yang kami senandungkan tadi saat menyambut kedatangannya? apa maksudnya? Teman-temannya pun berusaha menjelaskan bahwa itu tadi sholawat badar, dimana dulu dibacakan oleh kaum Anshar saat menyambut Rasulullah beserta kaum muhajirin di Madinah. Aku pun menambahkan, itu maksudnya adalah sebagai ucapan selamat datang, saudariku. Kau kini adalah bagian dari kami. Senyum indahnya pun kembali terkembang. Masya Allah... semoga Islam, di Belgia khususnya, semakin kuat dengan masuknya orang-orang muda dan cerdas sepertinya.


Geen opmerkingen:

Een reactie posten